TAIPEI, FORMMIT – Hari Ahad tanggal 16 September 2012, SPM (Syiar dan Pelayanan Masyarakat) mengikuti penjelasan masalah kecelakaan kerja oleh TIWA (Taiwan International Worker Association) di markas IPIT (Ikatan Pekerja Indonesia Taiwan). Acara dimulai pukul 13.00 waktu setempat. Sebelumnya, TIWA dan IPIT melakukan unjuk rasa di halaman Taipei Main Station untuk menuntut diberikannya hari libur dan diberikannya tempat khusus untuk pekerja selama hari libur sehingga tidak mengganggu ketertiban umum. Penjelasan kecelakaan kerja diberikan dalam bahasa mandarin, namun dari TIWA juga memiliki penerjemah untuk menerjemahkan ke bahasa Indonesia.
Short course ini dibagi menjadi lima topik,yaitu :
1. Hal-hal apa yang harus dilakukan ketika terjadi kecelakaan kerja.
2. Luka apa saja yang termasuk kedalam kecelakaan kerja.
3. Kewajiban atau tanggungjawab majikan terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan kerja.
4. Pihak-pihak yang bisa dimintai bantuan ketika terjadi kecelakaan kerja.
5. Kompensasi bagi pekerja non formal.
Acara berlangsung seru, banyak pertanyaan yang diberikan pekerja ke pembicara. Pertanyaan-pertanyaan itu seputar pengalaman mereka atau juga pengalaman teman mereka yang mengalami kecelakaan kerja. Tidak lupa pembicara memberikan trik-trik khusus tentang bagaimana menghadapi majikan yang memaksa atau juga mengintimidasi pekerja. Misalnya, pekerja dipaksa menandatangani dokumen dalam bahasa mandarin yang tidak ada terjemahannya, atau juga misalnya pekerja ingin menuntut sesuatu (misal gaji yang tidak dibayarkan) ke majikan.
Acara ditutup dengan foto-foto bersama. Tak lupa, tim SPM juga melebarkan sayap, memperluas jaringan dengan memperkenalkan apa itu SPM dan juga membagi-bagikan kartu nama SPM kepada pekerja maupun organisasi yang mengikuti kegiatan itu. (SPM FORMMIT)