Langit gelap berawan, angin pun berhembus dengan kencangnya. Suara rintik hujan yang sejak siang telah mulai terdengar, lambat laun berubah menjadi butiran air yang terjatuh dengan kencangnya. Hujan deras dan angin kencang. Begitulah keadaannya sore itu di bawah langit Taipei. Tapi ternyata itu semua tak menyurutkan derap langkah kaki sekumpulan pemuda islam untuk mengarungi beratnya cuaca demi mendapat pencerahan dan bekal ilmu agama.
Ya, sore itu, tepatnya Senin 28 September 2015, bertepatan dengan libur nasional pemerintah Taiwan, Formmit Utaratu menggelar tasyakuran Idul Adha dan kajian islam dengan tema makanan halal dan haram dalam islam. Acara dilaksanakan di mushola NTUST, tepatnya di gedung T2-208 lantai dua. Beberapa mahasiswa datang dengan semangat untuk mendengar materi kajian yang kali ini disampaikan oleh Ustadz Bahauddin, mahasiswa doktoral jurusan Industrial Management NTUST. Inti dari pertemuan ini adalah diharapkan teman-teman mahasiswa menjadi semakin perhatian terhadap apa yang mereka makan dan apa yang mereka minum. Lebih berhati- hati dan waspada karena segumpal daging yang masuk ke dalam tubuh manusia yang tumbuh dari sesuatu yang haram adalah tempatnya di neraka. Kehatian-hatian adalah ciri orang yang bertakwa. Acara kajian yang bertajuk “Kriteria Makanan Halal dalam Islam” itu juga sebenarnya mengundang seluruh mahasiswa muslim di sebelah utara Taiwan. Meskipun demikian, karena kondisi angin kencang dan cuaca yang kurang bersahabat mengakibatkan beberapa kawan dari luar NTUST yang awalnya mengonfirmasi untuk hadir dengan terpaksa harus membatalkan kehadirannya pada acara ini. Meski demikian, masih tetap ada beberapa mahasiswa yang memberanikan hadir, semisal dari kampus NTUT.
Acara berlangsung sekitar pukul 5.00 p.m, dan dibuka langsung oleh gubernur Formmit Utaratu yaitu sdr. Ahmad Fauzan. Kegiatan kajian dibagi menjadi dua sesi, sesi yang pertama adalah penjelasan dari pemateri dan sesi kedua adalah sesi tanya jawab yang dilakukan seusai sholat maghrib. Peserta sangat antusias sekali dalam mengikuti kegiatan ini. Hal itu terlihat dari banyaknya pertanyaan yang dilontarkan pada sesi tanya jawab.
Acara yang diikuti oleh lebih kurang 50 mahasiswa/i itu diakhiri dengan ramah tamah, dan sholat isya berjamaah. Semoga yang hadir dan yang sudah berkeinginan hadir tapi belum bisa hadir karena terhalang cuaca, digolongkan sebagai calon penghuni surga. Yang belum berkesempatan hadir, sampai jumpa pada acara Formmit Utaratu berikutnya.(fau)