
Chungli – Jum’at 17 Juni 2016 Ust Rosihan Anwar Lc, da’I PKPU meneruskan rangkain acara Safari Ramdhan, dan kali ini berkunjung ke wilayah utara dua, dalam acara Ifthor Jama’I feat Muslim Club di NCU. Rangkaian acara dimulai dari buka puasa bersama, sholat, dan tausiyah dari Ust Rosihan Anwar.
Dalam kesempatan ini, ust Rosihan Anwar menjelaskan tentang hakikat kemenangan yang sesungguhnya, sehingga kita senantiasa ada kesungguhan dalam mengerjakan ibadah di bulan suci Ramadhan. Ramadhan diperintahkan di bulan syakban 2H, dan banyak sekali pelajaran-pelajaran yang tidak ada habis-habisnya untuk dijelaskan bahwa dalam kondisi puasa ummat islam banyak meraih kemenangan-kemenangan. Mulai dari dipukul mundurnya pasukan Quraisy di waktu perang Badar yang jumlah ummat muslim hanya 1:3 dengan pasukan musuh tapi Allah memberikan kemenangan itu, bagaimana pula menyerahnya pasukan Quraisy diwaktu perang tabuk tanpa perlawanan, sampai kemudian Fathu Makkah bisa terjadi.

Ikhwah, sangat-sangat terlalu banyak kisah-kisah menyenangkan, kisah-kisah heroik dibulan Ramadhan yang bias kita ambil pelajarannya, sehingga menjadi stimulus bagi kita untuk bisa menikmati dan mengoptimalkan ibadah-ibadah kita di bulan kemenangan, bulan suci ini. Jangan jadikan puasa sebagai alasan kita bermalas-malasan, jangan jadikan puasa sebagai alasan dikuranginya beben kerja kita. Tujuan puasa Ramadlan adalah membentuk individu-individu yang selalu bertaqwa kepada Allah swt. Allah swt telah berfirman, artinya: “Wahai orang-orang yang beriman telah diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana puasa itu telah diwajibkan kepada orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.”[Al-Baqarah:183]
Seorang mufassir ternama, Imam Ibnu al-‘Arabiy , menjelaskan makna firman Allah swt ,”la’allakum tattaquun” sebagai berikut: “Dalam menafsirkan frasa ini, para ‘ulama tafsir terbagi menjadi tiga pendapat. Pertama, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan “la’allakum tattaquun” adalah “la’allakum tattaquun maa hurrima ‘alaikum fi’luhu” {agar kalian terjaga dari perbuatan-perbuatan yang diharamkan kepada kalian}. Kedua,ada yang berpendapat bahwa, “la’allakum tattaquun”bermakna “la’allakum tudl’ifuun fa tattaquun” [agar kalian menjadi lemah, sehingga kalian menjadi bertaqwa].
Sebab, ketika seseorang itu sedikit makannya maka syahwatnya juga akan lemah, ketika syahwatnya melemah maka makshiyyatnya juga akan sedikit.”Ketiga, ada yang berpendapat bahwa yang dimaksud dengan firman Allah swt “la’allakum tattaquun”, adalah la’allakum tattaquun ma fa’ala man kaana qablakum” [agar kalian terjaga dari perbuatan-perbuatan yang dilakukan oleh orang-orang sebelum kalian (Yahudi dan Nashrani).
Jangan biarkan ramadhanmu sekedar Ramadhan yang hanya lewat dan tidak memberikan arti apa-apa, semangat mendulang kebaikan dan keberkahan.
(Roma. Med.Kom Utada)