
Formmit.org, Zhongli- Taoyuan- Forum Mahasiswa Muslim Indonesia Taiwan, menggelar acara Oase Dakwah “Kajian dan Konsolidasi” Minggu, 29 Januari 2017. Acara ini digelar di National Central University (NCU) Taiwan. Kurang lebih ada 40 orang peserta kajian dan konsolidasi ini.
Acara ini merupakan program untuk menguatkan kembali semangat para mahasiswa muslim yang berada di Taiwan, minoritas dalam menjaga idealitas keislaman dan semangatnya dalam mensyiarkan Islam.
Pembukaan acara ini diresmikan oleh Heri Subagiyo, selaku Presiden Formmit 2016/2017. Beliau memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini, yang bertepatan juga dengan momen Liburan semester, sehingga sangat baik sekali “ungkap beliau.
Dalam sambuatannya beliau menyampaikan juga kaidah-kaidah dalam pentingnya berjamaah/organisasi dalam menjadi hubungan sosial dengan yang lainnya, dan beliau menyebutkan bahwa: “Formmit adalah salah satu wajah/organisasi yang baik, yang Insya Allah di isi oleh orang-orang yang baik dan yang mau menjadi baik, Formmit memang bukan segala-galanya, tetapi segalanya bisa berawal dari Formmit” Ungkap beliau dalam sambutannya.
Rangkaian acara dalam kegiatan ini, adalah tiga materi penggungah yang disampaikan oleh beberapa pemateri yang telah di undang oleh Formmit Utada.
Materi 1: Heri Subagiyo (Presiden Formmit/NTUST) : “Syumulyatul Islam (Islam yang menyeluruh)” Syumulyatuz zaman (semua zaman), Syumulyatul makan (semua tempat), Syumulyatul minhaj/SM (keseluruhan pedoman) SM: Asas (aqidah), Bangunan/tiang (akhlak, ibadah), Pendukung/penjaga (jihad, dakwah).

Materi 2: Kahlil M (SYSU): “Penguatan Visi Dakwah” Bina Tarbawi (dakwah Makkiyah: teori dan moral | berpegang ke Al Qur’an, sunah, akidah, dan ibadah), Haraki (kemampuan melakukan gerakan dan berorganisasi | bergerak secara berkelanjutan dan semangat berkorban ‘apapun’), Fardi (individu | berkepribadian Islam, da’i, sosial, negarawan = seimbang). Dakwah harus punya Iltizam (komitmen) untuk menggabungkan potensi ilmu, fisik, dan iman.

Materi 3: Widhia Budiawan (NTHU) : Membentuk Pribadi Tawazun (seimbang) Manusia: Hati+Fisik+Akal. Ujian hidup itu dimulai ketika lahir sampai mati. Syarat sukses ujian dalam hidup: Iman, amal, dakwah, sabar (via Al-Ashr).
Tangga kehidupan: Afiliasi (islam sbg identitas dan pola pikir), Partisipasi (komitmen untuk mendukung semua kebajikan dan melawan kemunkaran di tengah masyarakat), dan Kontribusi (seorang muslim telah terintegrasi dengan komunitas dan lingkungan).
Kesimpulan materi 3: “Keseimbangan adalah pola pikir dalam menjalani kehidupan islami yang berkualitas, bermanfaat bagi lingkungan.”
Acara ini diakhiri dengan group diskusi, yang membahas tentang fenomena ketimpangan dalam pribadi/kelompok Islam itu sendiri. Gubernur Utada, membersamai dalam kegiatan ini juga menyimpulkan dalam akhir kegiatan, bahwa senantiasa kita berupaya untuk menambah keilmuan agama kita agar ada ghiroh dalam ber-Islam, dan berupaya pula untuk bisa menyeimbangkan antara kebutuhan organisasi, kebutuhan akademik, kebutuhan ibadah lainnya. (ILT)