Pembubaran Panitia Tabligh Akbar IWAMIT 2009

Selanjutnya, secara singkat Pak Sunarto membacakan LPJ (Lembar Pertanggungjawaban) acara Tabligh Akbar IWAMIT. Pada point keberhasilan acara, tersurat bahwa “Berhasil memperkenalkan nasyid di bumi Formosa dan menyemarakkan syi’ar Islam di Taiwan”. Sedangkan pada bagian keuangan, tercatat surplus sebesar NT$ 25.000.

Kemudian, sesi testimonial dan diskusi pun dibuka, dalam rangka mengevaluasi kegiatan tabligh akbar. ”Saya bangga. Acaranya luar biasa. Sayangnya diadakan di tempat yang terlalu luas”, demikian disampaikan Pak Misbah, salah seorang tetua IWAMIT. Selanjutnya, beliau juga mengingatkan supaya hadirin selalu mengutamakan keikhlasan dalam setiap aktivitas yang dilakukan demi menggemakan Islam di Taiwan ini. “Sayang sekali jumlah hadirin yang datang hanya sedikit. Acara Tabligh Akbar berbenturan dengan agenda lain di Taichung dan Taipei. Konsolidasi harus diperbaiki”, ungkap salah seorang hadirin. Melengkapi beberapa testimoni sebelumnya, Danurwendo menyampaikan bahwa ke depannya metode mobilisasi massa, keamanan-ketertiban dan koordinasi antar panitia (IWAMIT-FORMMIT, red) harus dipermantab. Pak Sunarto yang kemudian menanggapi testimoni para hadirin, mengakui bahwa semua yang disampaikan para hadirin itu benar adanya. “Tambahan lagi, acara muktamar KMIT yang berganti jadwal menjadi Ahad pagi turut pula membuat acara Tabligh Akbar tidak dapat dilaksanakan tepat pada waktunya”, tukasnya.

Sesaat sebelum ditutup, Pak Sunarto mengumumkan program kerjasama FORMMIT Selatan-IWAMIT di tahun 2010 ini. Selain training komputer, mulai minggu depan akan dilaksanakan kursus Bahasa Inggris di Masjid Jami’ Kaohsiung, untuk mewadahi keinginan para TKI yang ingin menguasai bahasa internasional. Pukul 4.10 pm acara diakhiri dengan makan bersama masakan hasil racikan koki-koki handal IWAMIT. [Bunga Primasari]

 

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *