Mengumpulkan Cinta yang berserakan “Kajian dan Yasinan di Hai Hu Taoyuan 21 Januari 2017”

 

 

PWNI 3
Sambutan dari Formmit Utada

Formmit Utada, 21 Januari 2017, selepas Isya, dimusim dingin yang dinginnya merasuk kedalam sanubari, sehingga mendorong rasa untuk berdiam dirumah dan menikmati hangatnya makanan/minuman sambil mengerjakan tugas, “Paksakanlah dalam suatu kebaikan Niscaya Allah akan memberikan petunjuk bagimu” menjadi motivasi bagi kami meninggalkan kenyaman itu untuk bersilaturahmi dan bemuwajahah dengan saudara-saudara seiman di Hai Hu Taouyuan.

Seperti biasa, malam minggu ditengah padatnya aktivitas para BMI untuk bekerja mereka menyempatkan dan menyibukkan diri dengan nongkrong sambil membaca yasin, dan pengajian bersama. Lebih dari 50 orang menghadiri kajian malam minggu ini, dan perwakilan dari formmit utara dua, Afiqie Fadhihansah (Sekjen PP Formmit) dan Indra Lasmana Tarigan (Gubernur Utada).

Acara diawali dengan pembacaan yasin dan tahlil bersama, kemudian pesan kesan kepada dua orang anggota jamaah yang akan pulang ke Indonesia, karena selesai masa kerjanya di Taiwan.

Sambutan dari formmit disampaikan Indra Lasmana. Menyampaikan ucapan terima kasih, dan juga berbicara tentang semangat dalam beramal, berusaha senantiasa mencari hal yang lebih, ibadah andalan bagi setiap muslim. Karena sejatinya setiap orang memiliki ibadah khusus yang unggul dibanding dengan yang lain, sehingga itu menjadi spesialisasinya. Sehingga amalan itu nanti menjadi salah satu keunggulan, sehingga kita berhak meraih syurganya Allah swt.

“Apakah kita ingin masuk syurga? Ketika nanti malaikan menanyakan, mau masuk syurga pintu mana? Bisakah kita menjawabnya? “ Kata Indra.

Allah swt berfirman : “Tak seorang pun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.” (QS. As-Sajdah: 17)

Dari Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Surga memiliki delapan buah pintu. Di antara pintu tersebut ada yang dinamakan pintu Ar Rayyan yang hanya dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa.” (HR. Bukhari no. 3257)

Dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang berinfak dengan sepasang hartanya di jalan Allah maka ia akan dipanggil dari pintu-pintu surga, ‘Hai hamba Allah, inilah kebaikan.’ Maka orang yang termasuk golongan ahli shalat maka ia akan dipanggil dari pintu shalat. Orang yang termasuk golongan ahli jihad akan dipanggil dari pintu jihad. Orang yang termasuk golongan ahli puasa akan dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan orang yang termasuk golongan ahli sedekah akan dipanggil dari pintu sedekah.”

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Al-Qadhi berkata, pintu-pintu surga lainnya disebutkan dalam hadits lain yaitu pintu taubat, pintu Al-Kazhimina Al-Ghaizha wa Al-Afina ‘an An-Naas, Pintu Ridha. Inilah jadinya ada tujuh pintu yang ada dalam berbagai hadits. Sedangkan 70.000 orang yang masuk syurga tanpa hisab akan masuk melalui pintu Al-Ayman. Itulah pintu kedelapan.” (Syarh Shahih Muslim, 7: 106-107)

Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan, “Dalam hadits disebutkan ada empat pintu surga. Di awal-awal bab jihad sudah diterangkan pula bahwa pintu surga itu ada delapan. Rukun Islam yang tersisa adalah haji, tentu ada pintu khusus untuk orang yang berhaji. Itulah pintu kelima. Adapun tiga pintu lainnya, ada di situ pintu Al-Kazhimina Al-Ghaizha wa Al-Afina ‘an An-Naas terdapat dalam riwayat Imam Ahmad, dari Rawh bin ‘Ubadah dari Asy’ats, dari Al-Hasan Al-Bashri secara mursal, “Sesungguhnya Allah memiliki sebuah pintu di surga, tidaklah yang masuk melaluinya kecuali orang-orang yang memaafkan kezaliman.”

Ada juga pintu Al-Ayman (pintu ketujuh), yaitu pintu orang yang bertawakkal pada Allah yang masuk dalam surga tanpa hisab dan tanpa siksa. Adapun pintu kedelapan adalah Pintu Dzikir sebagaimana yang diisyaratkan dalam riwayat Tirmidzi. Bisa jadi pula adalah Pintu Ilmu. Wallahu a’lam.” (Fath Al-Bari, 7: 28).

Kemampuan seseorang dalam beribadah dan beramal tentunya berbeda, dan perbedaan itu memberikan suatu keunggulan antara satu dengan yang lainnya. Selamat memperbanyak amalan-amalan khusus kita semua. Tutup Indra

PWNI 2
Foto bersama jamaah yasinan Hau Hu Taouyuan

Acara selanjutnya saling bersalam diiringi dengan nyanyian sholawat, serta ditutup dengan makan bersama. Wallahu’alam.

 

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *