Maulid Nabi ala FORMMIT UTADA

 

Sembari menunggu teman-teman yang lain datang, mahasiswa dari Y ZU, NCU, dan CYCU melaksanakan shalat isya berjamaah. Setelah shalat isya, dilanjutkan dengan acara makan malam bersama yang mana acara tersebut menambah keakraban antar mahasiswa-mahasiswi Indonesia yang berada di beberapa Universitas di daerah UTADA. Nasi rawon serta tempe goreng menjadi pengobat rindu akan makanan Indonesia dan juga ditemani oleh kerupuk udang menjadikan makan malam yang sungguh bekesan. Sembari menyantap makanan, silaturahmi pun semakin terjalin, dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu, tidak kenal menjadi kenal, dan dari yang sebelumnya biasa saja, menjadi luar biasa.

 

Tepat pukul 20.30 pm, tausiyah maulid Nabi pun dimulai. Tausiyah disampaikan oleh Bapak Zulhendri Hasymi, mahasiswa Ph. D yang sedang menempuh studinya di NTUST. Beliau menyampaikan ada 5 alasan pentingnya mempelajari Sirah (Sejarah hidup Nabi) dengan baik. Pertama, untuk memahami kepribadian Rasulullah SAW dan untuk menegaskan bahwa beliau seorang manusia dengan segala atribut kemanusiaannya dan pada saat bersamaan beliau adalah rasul yang membawa wahyu dari Allah SWT untuk umat manusia. Poin yang kedua yaitu mendapatkan gambaran utuh tentang tipe ideal dalam kehidupan ini (siapakah tipe ideal yang bisa kita tiru dalam ber-Islam ? tentu Rasulullah SAW. Dalil QS al Ahzab 33:21.). Alasan yang ketiga yaitu dengan mempelajari sirah Rasulullah SAW, seseorang akan terbantu dalam memahami kitab Allah SWT dan terbantu memahami maksud yang terkandung dalam ayat-ayat Al Qur’an. Bahkan ada nama surat Muhammad (QS 47 atau disebut juga al Qital = peperangan). Ada juga terkandung hukum di sana seperti Rasulullah menikahi mantan istri anak angkatnya, artinya ini menegaskan hukum bahwa anak angkat tidak ada hubungan nasab dengan ayah angkatnya. Selanjutnya, poin yang ke empat adalah akan terkumpul dalam diri seorang muslim wawasan dan pengetahuan ke-Islam-an yang benar dan memadai, apakah itu terkait dengan aqidah, hukum, dan akhlaq (karena itu semua sudah terkumpul dalam diri Rasulullah SAW).

 

Menurut syekh Ramadhan al Buthi “Tidak bisa dipungkiri bahwa kehidupan Rasulullah merupakan gambaran yang utuh dari keseluruhan perilaku tentang ke-Islam-an dan dasar-dasar hukumnya.” Kemudian, alasan yang kelima adalah khusus bagi para da’i, maka mereka akan mendapatkan cara-cara dan sarana-sarana atau trik-trik dalam dalam berdakwah. Karena Rasulullah itu adalah murabbi, mu’allim, da’i yang ideal sehingga banyak hal yang dapat ditiru saat berdakwah kepada orang lain.

 

Tausiyah yang berdurasi 17 menit itu cukup bisa memberikan banyak hal tentang manfaat mempelajari sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW. Jika kita boleh bertanya pada diri kita sendiri, sejauh mana kita mengenal sosok Rasulullah. Jika ada yang bertanya “seberapa lama kamu bisa menceritakan sosok Rasulullah?, sehari ? setengah hari? 5 jam? 3 jam? 1 jam? Atau 30 menit? Atau 5 menit? Atau hanya beberapa detik?” , mungkin kita tidak pernah tahu kecuali dari diri sendiri kita menggali lagi tentang Rasulullah. Mulai dari awal perjuangannya, masa perjuangannya beliau memperjuangkan Islam walaupun harus berhadapan dengan pedang-pedangnya kaum quraisy.

 

Setelah acara tausiyah, acara pun ditutup dengan do’a yang langsung dipimpin oleh Pak Zul. Anehnya, setelah acara biasanya orang-orang pada pulang, tapi mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti peringatan Maulid Nabi di NCU itu justru memiliki sesi kedua untuk acara makan-makan dan setelah itu selain dari mahasiswa NCU, semuanya kembali ke kampus masing-masing. [Gunar]

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *