Lambung kita selalu memproduksi asam lambung untuk mencerna makanan yang kita asup. Dalam kondisi normal, banyaknya asam lambung yang diproduksi sesuai dengan pola makan kita. Sebagai contoh, apabila kita biasa makan satu centong nasi, lambung akan menyediakan asam lambung sebanyak yang diperlukan untuk mencerna satu centong nasi. Apabila kita makan terlalu banyak, kali berikutnya lambung kita juga akan memproduksi asam lambung lebih banyak untuk mengantisipasi porsi yang sama besarnya. Apabila kita tidak makan sebanyak sebelumnya, bisa jadi kita akan terserang sakit maag [kelebihan asam yang dapat mengiritasi dinding mukosa lambung dengan gejala rasa perih dan mual].
Makan dengan porsi berlebihan juga dapat berakibat pada kegemukan dan menjadi sebab timbulnya penyakit. Makanan sisa dalam tubuh akan tertimbun dalam bentuk lemak di bawah permukaan kulit dan pada dinding pembuluh darah. Perlu diketahui bahwa penyebab sebagian besar penyakit berasal dari penimbunan ini. Di antaranya, penyakit arteriosclerosis (penyumbatan pembuluh darah), dimana dinding pembuluh darah menjadi kaku dan tidak lentur, tidak mampu meregang dan mengkerut saat dibutuhkan tubuh. Jika hal ini terus terjadi, maka dapat terjadi kenaikan pada tekanan darah (hypertension), yang bisa berpengaruh sangat buruk terhadap jantung dan otak.
Jadi, kunci keduanya adalah makan/minumlah dalam porsi yang stabil dari waktu ke waktu. Semoga dengan mengingat dan menerapkan kedua kunci ini, kita akan lebih sehat. Juga, terhindar dari obesitas dan sakit maag!
Ibnu Sina mengemukakan, “Barangsiapa sudah merasa cukup sebelum kenyangnya, maka pola makan tubuhnya akan baik, bahkan kondisi jiwa dan hatinya akan menjadi baik pula. Barangsiapa mengharapkan dari makanan sesuatu yang berlebihan, maka dia hanya akan menyakiti tubuhnya, mengotori jiwanya, dan membuat keras hatinya. Oleh karena itu, jauhi oleh kalian makan secara berlebihan karena dapat meracuni hati sehingga menjadikan keras, memperlambat gerakan anggota tubuh untuk melakukan ketaatan, dan menutupi telinga dari mendengar nasihat.”
“Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf: 31)
Wallahua’lam. [arn]