Mahalnya harga menegakkan shalat di Masjid Al Aqsa: #SaveAlAqsa

Al-Aqsha Kembali Menangis…

Saat mendengar kembali kezaliman yang dilakukan orang-orang Yahudi terhadap umat Islam Palestina atas masjid Al-Aqsa baru-baru ini, kembali hati nurani kita sebagai kaum muslimin terpukul sedalam-dalamnya. Untuk menyikapi luka akhir zaman yang seakan tidak akan pernah sembuh, kali ini Formmit Taiwan ingin menghadirkan pembahasan mengenai konflik tanpa ujung bangsa Yahudi dan Palestina dan himbauan bagi kita semua sebagai umat Islam dalam menyikapi kejadian ini. Tentu kita bertanya-tanya kapan konflik ini akan berakhir dan perhatikan firman Allah Ta’ala berikut ini :

 

وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.” (QS. Al-Baqarah: 120)

Sangat jelas bahwa mereka kaum Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah merasa puas dan menghentikan tindakan semena-mena mereka sampai kita kaum muslimin benar-benar menjadi bagian dari mereka atau dengan kata lain melepaskan agama kita. Saudaraku, sebelum kita mengkaji kejadian Al-Aqsa baru-baru ini, marilah terlebih dahulu kita memahami sejarah konflik Israel dan Palestina. Bermula dari sebuah Kota suci Yerussalem atau Baitul Maqdis dimana banyak orang menyebut sebagai “Kota satu tuhan, tiga agama dan sejuta pertikaian”. Di Kota ini terdapat tempat bernama Bukit Moriah atau Haram Es-Sharief yang tak lain adalah tempat berdirinya masjid Al-Aqsha dan Dome of the Rock atau Kubah Batu Karang. Arti penting masjid Al-Aqsha bagi umat Islam terutama terkait dengan masa permulaan Islam dimana masjid ini dijadikan sebagai qiblat pertama shalat dan merupakan tempat suci ketiga setelah Makkah dan Madinah. Di masjid Al-Aqsha pula Nabi Muhammad S.A.W mendapatkan amanah untuk menjalankan shalat setelah beliau melakukan Isra’ dan Mi’raj. Kota ini pula sangat diagungkan oleh bangsa Nasrani karena terdapat Gereja Makam Kudus, yang menjadi situs penting bagi umat Kristen di seluruh dunia dan membahas sejarah perjalanan Yesus, kematiannya, penyaliban dan kebangkitan. Sedangkan bagi bangsa Yahudi, wilayah ini merupakan tempat suci bagi Kotel/Tembok Barat atau yang lebih dikenal sebagai Tembok Ratapan.

Untuk pertama kalinya Palestina dibebaskan dari bangsa romawi oleh khalifah Umar Bin Khatab dan kemudian menjadikan Kota tersebut sebagai kota perdamaian bagi semua agama dan bangsa. Tidak lama kemudian, pada tahun 1909 tentara salib eropa dipimpin Godfried Boulion berhasil mengambil alih negara Palestina. Namun yang berbeda dari sebelumnya, mereka menjadikan kota sebagai ajang pertumpahan darah, pembantaian kepada 70 ribu penduduk yang tidak berdosa, dan pemusnahan tempat ibadah hingga pada tahun 1187 kota kembali dikuasai oleh Sultan Salahudin dari kerajaan Islam Mesir. Dalam perkembangan selanjutnya, Tentara Kaisar Frederik II kembali menduduki kota Palestina pada tahun 1229. Demikianlah silih berganti umat Islam dan Kristen menguasai Palestina. Perang salib berakhir pada tahun 1291 dimana seluruh wilayah menjadi bagian dari umat Islam namun penduduk Kristen diberikan kebebasan dalam menjalankan ibadah masing-masing. Islam adalah agama kedamaian dan mencintai damai sehingga pada kondisi ini penduduk Islam dan Kristen dapat hidup berdampingan dalam keadaan damai. Bahkan pada masa dinasti Ustman dari Turki, kekuasaan Islam semakin bertambah luas sampai Konstatinopel (Ibu kota Romawi Timur) berhasil jatuh ke tangannya pada tahun 1453. Di masa kepemimpinannya, beliau juga berhasil memegang rekor terlama dalam menguasai Palestina yaitu sekitar 400 tahun, sejak 1516 sampai 1915.

Pada tahun 1917 tercatat sebagai tahun pertama pasukan Yahudi memasuki Palestina. Bangsa Yahudi dapat hidup berdampingan dengan orang-orang Arab pada saat itu. Namun karena prinsip ke-Yahudian yang selalu mereka agungkan, akhirnya Yahudi berkeinginan untuk hidup tentram dengan membangun sebuah negara dan praktek kenegaraan sendiri. Dari sinilah cikal bakal terbentuknya keinginan untuk menguasai palestina secara utuh, karena bangsa Yahudi beranggapan bahwa Palestina-lah tempat yang paling layak dijadikan sebagai tanah tumpah darah mereka. Langkah pertama adalah realisasi pasukan Zionisme (kembali ke Zion atau ke Yerussalem), bahkan Tokoh Zionisme berkebangsaan Austria keturunan Yahudi, Theodore Herzl mengungkapkan bahwa pentingnya gerakan keagamaan dan kedaulatan politik bagi Yahudi. Bahkan pendapat tersebut mendapat dukungan penuh oleh Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris. Bulan November 1917 beliau mencanangkan deklarasi yang menetapkan dukungan Inggris bagi pembentukan negara Yahudi di Palestina. Deklarasi Belfour inilah yang ditetapkan sebagai dasar konflik yang terjadi antara Palestina dan Yahudi sampai masa sekarang ini. Hak-hak kaum Yahudi dilindungi secara penuh tetapi bertolak belakang dengan kedamaian kaum Palestina yang lama sebelum mereka datang telah menetap lama di bumi Palestina. Tidak hanya itu bahkan pada tanggal 14 Mei 1948 Amerika Serikut juga mendukung sampai mereka berhasil memproklamirkan berdirinya negara Israel. Hal tersebut diikuti pula oleh Rusia dan negara barat lainnya. Sejak saat itu Israel gencar melakukan pengusiran terhadap orang-orang arab dan merampak hak asasi dan harta benda mereka.

Saudaraku, perlu kalian ketahui, sebenarnya, apa yang terjadi pada Al-Aqsha sekarang ini bukan kali yang pertama. Pasalnya pada tanggal 21 Agustus 1969 kaum Yahudi membakar Masjidil Aqsha dan bukan hanya itu saja, mereka juga gencar melakukan kekerasan fisik sampai pada penghancuran budaya Islam. Tentu hal ini berakibat fatal terhadap pembentukan akhlak dan moral islami bagi generasi muda Palestina. Api membakar bagian bawah kubah perak masjidil Aqsha serta menghancurkan sebagian atapnya, bahkan sampai kepada hangusnya mimbar bersejarah yang terbuat dari kayu arasy dengan hiasan gading hadiah dari pahlawan Islam terkenal, Salahudin Ayyubi yang telah berusia 800 tahun dan dikenal sebagai mimbar tertua di dunia. Zionis Israel melukai seluruh hati umat muslim di dunia. Tidak hanya kepada masjidil Aqsha, namun Zionis Israel juga melakukan perobohan terhadap rumah-rumah warga, sekolah-sekolah sampai masjid-masjid. Berikut kami rangkum 3 kejahatan besar Zionis Israel yang telah membakar hati umat muslim seluruh dunia :

  1. Pengusiran secara paksa terhadap satu setengah juta penduduk palestina sehingga mereka hidup dalam penderitaan yang amat dalam.
  2. Perluasan wilayah yang tidak sah, dengan menduduki negara Yordania, Syria, dan Negara-Negara Republik Persatuan Arab lainnya.
  3. Kejahatan terhadap kota suci yerussalem dan para masyarakat yang tinggal

Sampai pada hari ini Zionis Israel kembali menggencarkan tindakan semena-mena mereka kepada rakyat palestina dengan memboykot kembali masjid Al-Aqsha sehingga masyarakat tidak dapat melakukan ibadah di dalam masjid. Tidak hanya itu saja bahkan mereka memasang detektor logam dan kamera pengintai di seluruh kawasan masjid guna mengawasi setiap aktivitas jamaah. Konflik yang terjadi sekarang bukan lagi dalam permasalahan agama saja, namun sudah mencakup alasan ekonomi, politis dan historis sampai kepada tanah dan kekuasaan. Lalu di manakan letak kebebasan dan hak-hak setiap individu dalam beragama ? mereka adalah manusia yang sama seperti kita dimana memiliki mimpi dan cita-cita yang tinggi, mereka merindukan hidup yang mengukir senyum namun nyatanya mereka dinistakan, disiksa bahkan sampai dibunuh. Apakah ini yang mereka ajarkan kepada pengikut mereka bahwasanya menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan walaupun menyakiti, melukai bahkan sampai mengambil nyawa saudara-saudara kita yang tak berdosa. Tentu ini sangatlah kontras dengan apa yang diajarkan di agama Islam. Islam merayakan kebebasan dalam beragama dan beribadah seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 256 “Tidak ada paksaan untuk (menganut) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar dengan jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Andaipun dengan alasan politik, tanah dan kekuasaan bukankah mereka dapat memilih untuk hidup berdampingan dengan damai tanpa pemaksaan dan pengusiran salah satu pihak ? Islam bukanlah agama yang mengajarkan kekerasan apalagi pembunuhan. Islam muncul untuk menjadi “penyelamat” dunia sebagai Rahmatan Lil Alamien. Ia berusaha menciptakan perdamaian di bumi sehingga umat manusia baik umat islam maupun tidak dan seluruh makhluk Allah dapat hidup sejahtera.

Lalu saudaraku, bagaimana peran kita seharusnya menanggapi hal ini ? kita memiliki beberapa pilihan, berdiam diri saja, mengikuti semua perkembangan yang terjadi, aktif dan ikut mendoakan, ataukah kita berani mengambil tindakan-tindakan patriotis dalam membela saudara muslim kita. Tentu ini adalah pilihan masing-masing individu. Namun saudaraku, sebelum kalian memilih pilihan masing-masing, cobalah renungkan dalam relung hati terdalam, sejenak posisikan diri kita di tempat yang sama seperti mereka sekarang, masha Allah untuk membayangkan saja kita tidaklah sanggup apalagi merasakan dengan nyata. Jangan hanya memilih untuk menangis karena itu tidaklah akan merubah kondisi mereka sekarang ini. Ini bukanlah permasalahan biasa tetapi agama, warisan dan Allah kitalah yang mereka pertaruhkan. Lalu pantaskah kita hanya melihat dan membaca seperti sekarang ini ?. Semoga Allah memberikan rasa malu terhadap diri kita sekarang. Mari saudaraku bangunlah projek solusi untuk permasalahan saudara kita di Palestina. Cara yang paling mudah adalah dengan mendoakan sebanyak yang kita mampu, ingatlah mereka kapanpun dan dimanapun kalian berada. Hubungkan selalu nama mereka kepada Tuhanmu, mintalah pertolongan, karena sesungguhnya Allah lah yang hanya mampu menghentikan konflik ini dan menghidupkan perdamaian bumi. Pilihlah waktu-waktu mustajab dalam memohon dan berdoa, karena doa biasa tidaklah cukup menolong mereka, bangunlah di sepertiga malam, menangislah untuk mereka hanya di waktu ini saja, jangan hanya sehari dua hari tetapi coba terapkan dalam 40 hari berdoa fokus memohon kebaikan Al-Aqsha dan ummat muslim disana. Inshallah kami yakin Allah akan menjabah doa kita. Cara selanjutnya yang sangatlah mudah adalah dengan menukar aksi jihat yang belum bisa kita lakukan langsung terhadap mereka dengan sedekah. Dan walaupun engkau memberikan semua harta yang kalian miliki itu tidaklah akan pernah mengganti hak asasi ummat muslim di palestina yang telah mereka rampas dengan kejam. Dan ingatlah bahwa Al-Aqsha adalah kiblat pertama dan warisan Islam yang mereka perjuangkan demi seluruh ummat muslim di dunia termasuk kita. Jadi, apalah arti dari sebuah sedekah kalau dibandingkan dengan itu semua. Cara ketiga adalah dengan melakukan dukungan solidaritas secara online baik melalui media sosial, artikel dan media international. Curahkan dukungan kita terhadap warga palestina dan kecam aksi biadap para zionis Israel. Tidak ada yang tidak mungkin ketika seluruh umat Islam di seluruh belahan bumi bahu-membahu dalam menyuarakan aksi dukungan terhadap isu ini. Dan terakhir yang paling penting, mari kita stop dan boykot segala bentuk produk, jasa dan segala penyimbolan yang mengatas namakan Israel. Semoga Engkau segera mengangkat penyakit zionis dari muka bumi ini, Ya Rabb.

 

 

Salam,

 

Ika Qutsiati Utami
 Departemen Kajian Strategis – Formmit Taiwan

 

save_AlAqsa

 

Mari Saudaraku, kita bantu saudara kita di bumi Palestina untuk mempertahankan Al Aqsa karena menjaga Al Aqsa merupakan kewajiban semua muslim di dunia.
Salurkan kepedulian Anda melalui Solidaritas Formmit Taiwan untuk Al Aqsa ke rekening atas nama :

Siswoko Adi Saputro
Post Office Bank (700) 00019070170064

Konfirmasi Siswoko Adi Saputro (Ka.Dept Pelayanan Sosial dan ZIS Formmit Taiwan)
Line : koko.ide
No.hp : +886986465026

Periode pengumpulan donasi hingga 15 Agustus 2017 Pukul 23.00 Waktu Taipei

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *