Kunjungan Mahasiswi UUM dan Diskusi Seputar Islam di Masjid KHH

Setelah diberi rekomendasi oleh Mas Tri, salah seorang TKI yang berada di sekitar masjid untuk menemui Imam Besar Masjid Kaohsiung, rombongan kecil yang ditemani oleh salah seorang anggota FORMMIT ini pun menemui Imam. Sambutan hangat dari Imam membuat wajah Karina sumringah. Diskusi seputar Islam dan muslim Taiwan pun berlangsung hangat. Imam mengatakan bahwa ada sekitar 50.000 muslim Taiwan yang sebagian besar berada di wilayah utara, Taipei dan Chungli. “50.000, Imam? Really? It’s been 6 weeks since I came to this country but the only Taiwanese muslim I’ve met is you”, sangsi mahasiswi 21 tahun ini. “Betul kah, Kak?”, tanyanya dalam bahasa Melayu pada Bunga Primasari. Begitulah, muslim Taiwan memang seperti tersentralisasi di beberapa wilayah saja, hingga tak heran jika mereka sulit ditemui. Imam Besar Masjid Kaohsiung yang lahir dan tumbuh besar di Myanmar ini pun berbagi pengalamannya saat mengajar Bahasa Arab di Myanmar dahulu. Topik seputar kaum muslim yang identik dengan terorisme juga sempat dibahas dalam diskusi santai ini. Tiga orang kawan Karina yang dapat dengan jelas mengikuti diskusi karena mereka lihai berbahasa Inggris semakin paham setelah Imam memberikan penjelasan ekstra dalam bahasa Mandarin. Selain itu, Imam juga menginformasikan bahwa dalam waktu dekat ini CMA (Chinese Muslim Association) berencana untuk membangun masjid baru di Hualien, dan beliau berkata kepada Karina “So, you must come to Taiwan again and visit Hualien to see that masjid”. Demikian, diskusi 30 menit tersebut berakhir karena Karina dan kawan-kawannya harus segera bertolak ke Taoyuan untuk menghadiri suatu acara. Semoga semangat untuk menggaungkan Islam di seluruh penjuru negeri Taiwan ini semakin membara..tak hanya untuk muslim lokal saja, tapi juga untuk para pejuang dakwah semua. [bungkil]

 

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *