Alhamdulillah, Selatan semakin semarak dengan berbagai kegiatan dalam dua hari ini, dari mulai Kajian Bulanan di Tainan hingga padatnya aktifitas di masjid Kaohsiung.
Pada hari Sabtu, 23 Mei 2009 telah dilaksanakan kegiatan Kajian Bulanan mengenai “Menjadi Muslim yang Shalih” yang dihantarkan oleh Ustadz Azman Muammar, MBA. Acara yang sangat semarak dan hangat ini dihadiri peserta dari berbagai universitas di wilayah Selatan, seperti NCKU, STUT dan NCYU. Acara yang diawali dengan sholat dzuhur berjama’ah dan makan bersama semur ayam khas Bunda Dhilla yang juga dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Kyai Tsulusun Ar Royan ini, di moderatori oleh Ustadz Komir yang sangat sibuk sekali menengahi komentar-komentar seluruh peserta yang tak berhenti sampai dengan waktu menunjukkan pukul 4 sore. Memang tak tanggung-tanggung, acara silaturrahim ini merupakan ajang kumpul bersama dari generasi tua sampai muda. Acara ditutup dengan sholat ashar bersama. Acara ini dijadwalkan akan dilaksanakan satu bulan sekali (dan jika memungkinkan akan diadakan dua mingguan sekali). Insya Allah akan berlokasi di kampus-kampus lainnya selain di NCKU.
Selanjutnya di hari Ahad ini, para Ibu seakan ingin terus mencharge ilmu dan keimanan mereka di tengah-tengah kesibukan yang luar biasa. Ustadzah Nanik Hendrawati yang menyempatkan diri mengisi kajian bagi sejumlah akhwat Selatan, di sela sela kesibukannya menyelesaikan riset. Lain lagi di kampus, lain lagi di lantai 4 warung Mirasa. Ibu Surya Neta yang sedang menunggu kelahiran anak pertama ini dengan sekuat tenaga tetap mengisi kajian TKW dengan tema “Kedudukan Sholat dalam Islam”. Semoga kelak putra beliau menjadi pejuang Islam yang melakukan berjuta kebaikan seperti yang di perbuat sang Ibunda. Amin.
Di Kaohsiung, tak kalah bersemangatnya adalah Bu Dewi Titi dan Bu Astri Dwijayanti yang jauh-jauh dari Chia Yi juga berhasil berhimpun sejenak melakukan kajian kecil bersama para tenaga Kerja Wanita di Kaohsiung. Acara Selanjutnya adalah Yasinan Bersama TKI dan mahasiswa, dalam waktu yang berbeda, namun tentunya tetap di Masjid Kaohsiung. Masih di hari dan tempat yang sama, Kyai Tsulusun Ar Royan dan tim berhasil memboyong Pak Ali Mutasowifin (Ph.D student dan dosen IPB), menjadi pembicara dalam Training “Bagaimana Memulai Bisnis”. Sekitar 50 puluh orang Tenaga Kerja Indonesia di wilayah Kaohsiung berduyun-duyun datang menghadiri acara ini, bahkan begitu tertariknya mereka dengan acara yang berurusan dengan cara memulai dan mengenlola bisnis ini, para peserta menginginkan adanya training tambahan dan episode ke dua dari training ini. Memang tepatlah apa yang dilakukan Pak Ali ini dengan memberikan kisah-kisah sukses pebisnis dan ide kreatif mereka, sehingga menjadi inspirasi untuk para pekerja untuk merubah pola fikir tentang keberanian memulai usaha dan berbisnis, dan selanjutnya pak Alipun memberikan trik mengelola dan membuka usaha baru.
Acara selanjutnya adalah pelepasan dan pemberian sertifikat serta kenang-kenangan bagi para TKI yang juga adalah pengurus IWAMIT Kaohsiung yang selain bekerja untuk keluarga, juga selama berada di Taiwan memberikan manfaat dalam menyemarakkan kehidupan masjid besar Kaohsiung. Terima kasih kepada Gubernur Edo yang sangat sigap membuatkan sertifikat bagi para TKI ini.
Kelulusan Ketua FORMMIT Selatan periode 2008-2009 yang merupakan berita gembira buat kami semua, utamanya warga Selatan.
Persiapan pelatihan Percakapan Bahasa Inggris bagi para Tenaga Kerja juga sedang menjadi persiapan selanjutnya bagi FORMMIT Selatan di Masjid Kaohsiung. Dan Insya Allah Masjid Kaohsiung akan mulai “dihidupkan”, sesuai dengan kata kata Imam Besar masjid Kaohsiung, “I will support all of you, if you wanna have activity in this Masjid!! I am proud of you all!!“.
Tunggulah langkah gerak kami, karena kami ada untuk agama tercinta…