Cluster Discussion IC3T : Cluster Social

Diskusi kluster kali ini kali dikemas dalam bahasa inggris. Tak hanya dihadiri oleh mahasiswa Indonesia, tetapi juga dari Taiwan association for human right, perwakilan dari CAPAS, perwakilan Tenaga Kerja Indonesia dan beberapa mahasiwa lokal dari Tamkang university.

Acara dimulai pukul 9:30 dengan moderator ibu Rita Pawestri, mahasiswa NCCU Taipei. Presentasi pertama disampaikan oleh Prof. Tsay dengan tema “The Importance of Safe Migration for Taiwan as Recipient Country”. Pengalaman beliau dalam meneliti tenaga kerja asing di Taiwan membuahkan begitu banyak data dan wacana tentang kondisi tenaga kerja Indonesia di Taiwan jika dibandingkan dengan tenaga kerja dari Negara lain seperti Vietnam dan Thailand. Dari pemaparan beliau dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja Indonesia di Taiwan menempati posisi paling atas, menggantikan Thailand yang sebelumnya menempati peringkat pertama Yaitu sekitar 170 ribu jiwa dengan mayoritas perempuan

Pembicara kedua yaitu ibu Sri Setiawati dari KDEI, meskipun masih baru 1 bulan bertugas di Taiwan, namun beliau sebelumnya mengurusi masalah TKI di Hongkong. Sehingga masalah tenaga kerja bukanlah hal yang asing lagi bagi beliau, dalam diskusi kali ini ibu sri menyampaikan presentasinya dengan tema The Concept of Safe Migration from Indonesia Perspective. Ibu Sri memberikan gambaran tentang kondisi tenaga kerja Indonesia di hongkong, hak hak tenaga kerja serta permasalahan yang sering terjadi pada mereka. Ibu sri juga menyampaikan beberapa problem solving bagi TKI yang bermasalah.

Setelah penyampain peresentasi dari kedua pembicara, dilanjutkan dengan acara diskusi dan Tanya jawab. Peserta sangat antusias. Tak hanya pertanyaan tapi juga sharing pengalaman. Ada Peneliti, ada pihak pemerintah, ada mahasiswa, ada TKI, ada dari Taiwan association for human right, ini adalah moment untuk bersama sama memikirkan nasib TKI yang berada di Taiwan agar mereka bisa memperoleh hak-hak nya sebagai Tenaga Kerja. Diskusi hangat ini berlangsung sampai jam makan siang tiba.

Setelah break makan siang acara dilanjutkan dengan mengunjungi museum ethnology di akademia sinica. Dengan dipandu oleh tour guide peserta dikenalkan tentang sejarah tulisan china, kehidupan masyarakat jaman dahulu, dan melihat barang barang antic peninggalan masa silam.

Acara terakhir adalah menyapa tenaga kerja Indonesia secara langsung di taman dekat academia sinica. Ada beberapa mbak mbak TKI di sana yang sedang mengajak jalan2 kakek dan nenek yang mereka jaga. Para TKI sepertinya sudah kenal dengan Prof Tsay. Sapaan ramah beliau disambut hangat mereka. Kamipun ngobrol dan bercanda dengan para TKI di taman. Ada sebagian dari mereka yang curhat tentang kondisinya.

Acara yang padat dan bermanfaat. Peserta tampak lelah namun bahagia. Jam 4:30 acara berakhir. Namun ini bukan akhir dari kluster diskusi FORMMIT dan IC3T. tunggu persembahan kluster kluster diskusi yang lain. Yang pasti menambah wawasan, ilmu pengetahuan dan semoga bisa menambah kebanggan kita akan islam dan semakin berusaha menggemakannya di negeri FORMOSA ini.

Reportase : Lilik    Foto2: Ludy

 

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *