Ilmuwan Pencipta Alat Pembasmi Sel Kanker

Awalnya, karir Dr. Warsito P. Taruno sebagai peneliti dibangun di Jepang. Di Negeri Matahari Terbit itu, reputasinya sebagai peneliti cukup diperhitungkan. Dari tangan dinginnya, tercipta sebuah alat pembasmi kanker otak dan kanker payudara.

TAK sedikit peneliti Indonesia yang lebih suka berkarir dan bekerja di luar negeri ketimbang di dalam negeri. Sebab, di luar negeri lebih menjanjikan. Tetapi, itu tak berlaku bagi Warsito P. Taruno.

Bersama XL Wujudkan Ekonomi Nasional Berbasis Pertanian

Indonesia adalah Negara yang kaya dengan hamparan tanah yang subur di lima pulau utama yang dimilikinya, hasil laut yang melimpah dikedalaman perairannya dan keindahan yang memanjakan mata kesetiap pantulan cahaya yang tepat mengenai manik indera penglihatan manusia. Sayangnya segenap kekayaan tersebut tidak berbanding lurus dengan angka pertumbuhan dan kesejahteraan di Indonesia. Dimata dunia, Indonesia masih didikotomikan sebagai negara berkembang dengan angka pertumbuhan yang naik dengan perlahan-lahan dan lamban sekali. Bahkan ironisnya beberapa waktu yang lalu dibawah komando Presiden Susilo Bambang Yudoyono pemerintah pernah mengajukan program diversifikasi pangan dengan tujuan mengajak warga negara Indonesia untuk mengurangi konsumsi beras –makanan pokok mereka–, karena Indonesia yang memiliki lahan begitu luas tidak mampu menghasilkan cukup beras untuk dikonsumsi oleh rakyatnya.

Indonesia yang sempat dielukan sebagai negara agraris kini tinggal kenangan. Salah satu penyebab utama lemahnya agrikultur di Indonesia karena tidak ada integrasi sumber daya insani –petani, buruh tani, pengusaha pertanian, pengepul, pedagang, supermarket, eksportir, importer, pemerintah, perguruan tinggai dan lembaga penelitian, perbannkan,dll– yang bergelut dalam dunia yang menanggung hajat hidup orang banyak ini untuk menjadi sebuah kekuatan ekonomi nasional. Pun pendidikan serta penyuluhan terhadap petani yang sangat kurang, sehingga petani di Indonesia memiliki daya saing yang kurang dibandingkan negara-negara agrikultur lainnya.

Mengacu pada laporan yang disampaikan oleh Departemen Pertanian Indonesia, permasalahan, tantangan serta kendala yang dihadapi petani Indonesia begitu beragam dan rumit (complicated), diantaranya : kekurangan informasi; keterbatasan teknologi dan keterampilan; kebijakan pemerintah yang kurang ramah terhadap petani; dan juga permasalahan birokrasi di Departemen Pertanian yang lemah koordinasi dengan lembaga lain serta tingginya angka KKN (korupsi, kolusi nepotisme). Lalu, bagaimana XL selaku penyedia layanan telekomunikasi seluler terkemuka di Indonesia bisa menjembati permasalahan yang ada ini atau bahkan menjadi solusi konkrit dalam meningkatkan taraf hidup petani Indonesia dan perekonomian nasional?

Seri Ilmuwan Indonesia 2

Belajar dari Jurus Dragon Ball

 

Mendapatkan ilham dari tokoh anime Goku, Dr Khoirul Anwar menggoyang dunia nirkabel.

 

VIVAnews – INSPIRASI besar memang bisa datang dari mana saja, termasuk dari film animasi untuk anak-anak. Anda mungkin tak pernah mengira, sebuah film anime Jepang ternyata bisa mengilhami penemuan penting yang merevolusi anggapan tak terpatahkan di jagat transmisi telekomunikasi nirkabel.

Tapi cerita itulah yang terjadi pada diri Khoirul Anwar, dosen sekaligus peneliti asal Indonesia yang bekerja di laboratoriom Information Theory and Signal Processing, Japan Advanced Institute of Science and Technology, di Jepang.

Saat terdesak karena harus mengajukan tema penelitian untuk mendapatkan dana riset, Khoirul memeras otaknya. Akhirnya ide itu muncul juga dari Dragon Ball Z, film animasi Jepang yang kerap ia tonton. 

Seri Ilmuwan Indonesia 1

Matematika Rumit dari Tasikmalaya


Yogi Erlangga memecahkan persamaan rumit matematika yang dicari perusahaan minyak dunia.

VIVAnews – Usia 36 tahun. Lahir di Tasikmalaya. Yogi Erlangga meraih gelar doktor dari Universitas Teknologi Delft, Belanda pada usia yang terbilang muda, 31 tahun. Dia mencintai ilmu yang dibenci banyak orang, matematika. Di negeri kincir angin itu, dia dinobatkan sebagai doktor matematika terapan.

Dan matematika itulah yang melambungkan Yogi Erlangga ke perusahaan minyak raksasa dunia. Dia adalah efisiensi. Rumus matematika yang dikembangkannya membuat ribuan insinyur minyak bisa bekerja cepat. Akurasi tinggi.  Dan akhirnya si raja minyak banyak berhemat.