Tempat tumbuh jamur tiram termasuk dalam dalam jenis jamur kayu yang dapat tumbuh baik pada kayu lapuk dan mengambil bahan organikyang ada di dalamnya. Pembudidayaan jamur ini dapat menggunakan kayu atau serbuk gergaji sebagai media tanamnya. Tingkat keasaman media pun berpengaruh terhadap pertumbuhan jamur tiram. pH yang terlampau tinggi atau rendah dapat meperlabat pertumbuhan jamur tiram sehingga keasaman perlu diatur antara 6-7 dengan menggunakan kapur (Calsium carbonat). Selain tingkat keasaman, suhu udara, kelembaban, dan pencahayaan pun harus diperhatikan. Suhu udara idealnya berkisar antara 22-28 0C untuk fase inkubasi dan 16-220C untuk pembentukan tubuh buah.
Terdapat 8 Proses budidaya jamur tiram, yaitu:
1. Pencampuran media
Media yang digunakan terdiri dari serbuk kayu, bekatulm kapur, tepung jagung, dan air. Komposisinya adalah (kayu : bekatul : gypsum (kapur) : tepung jagung = 7:1:1:0,5). Media yang telah tercampur, kemudian disiram air sampai agak lembab dan diaduk rata, lalu ditutup dengan menggunakan terpal (plastik) selama 1 hari dengan tujuan dekomposisi.
2. Pembuatan dan pengemasan baglog
Pembuatan log dilakukan setelah medianya siap. Ciri media jamur yang baik antara lain : menggumpal saat dikepal dan air tidak menetes. Media dimasukkan ke dalam kantung plastic PP yang tahan panas berukuran 2kg.
3. Sterilisasi media
Sterilisasi bertujuan untuk mematangkan media dan membunuh mikroorganisme lain (selain jamur tiram) agar tidak terjadi kontaminasi. Adapun alat-alat yang digunakan untuk menyeterilkan media terdiri dari drum berkapasitas 200 liter atau ruangan (kamar) dengan kapasitas 1000 log, kompor, dan thermometer.
4. Inokulasi bibit jamur
Sebelum dilakukan inokulasi bibit jamur, terlebih dahulu disiapkan media log yang akan dinokulasi, bibit jamur, alat penyemprot, alcohol, dan Bunsen. Proses inokulasi bibit jamur ke dalam media log dilakukan pada suatu ruangan khusus yang steril.
5. Inkubasi
Inkubasi merupakan waktu yang dibutuhkan mulai inokulasi hingga jamur siap ditumbuhkan. Baglog dipindahkan ke ruang inkubasi untuk menumbuhkan miselium jamur, suhu yang ditentukan adalah 22-280C.
6. Penumbuhan badan buah
Setelah miselium memenuhi seluruh permukaan, baglog dipindahkan ke ruang produksi dengan membuka tutup cincin log dan diletakkan dengan posisi horizontal dan berselang-seling tiap barisnya.
7. Pemanenan
Pemanenan biasanya dilakukan 3 hari setelah tumbuh calon badan buah jamur (pin head). Pada saat itu, ukuran jamur tiram putih sudah cukup besar dengan diameter rata-rata 5-10 cm.
8. Sortasi dan Penyimpanan
Sortasi merupakan pemisahan hasil panen ke dalam kategori-kategori berbeda berdasarkan karakter fisiknya seperti ukuran, bentuk, dan warna.
Sebelum mas fery mengakhiri seminar pertama, beliau mengajak para peserta untuk melakukan prosesnya sendiri, mas fery menyediakan alat dan bahan yang diperlukan. Peserta pun dengan penuh antusias mencoba melakukan pembudidayaan jamur.
Seminar kedua adalah seminar tentang investasi dinar yang disampaikan oleh pak zul. Pak zul mengawali seminarnya dengan memberikan 1 pertanyaan. Mau miskin atau bahagia atau kaya tidak bahagia?. Semua oraang tentu menjawab ingin kaya dan bahagia.
Dalam proses menuju kaya, seseorang harus pandai menginvestasikan apa yang dimilikinya sehingga kekayaannya akan bertambah. Terdapat 3 tingkatan investasi, yaitu Infak/sedekah/charity, bisnis sektor riil (budidaya jamur, ternak kambing, kebun, dll), dan menabung emas (emas lantakan/Dinar).
Mengapa kita sebaiknya melakukan investasi dinar? Karena dinar memiliki 3 fungsi utama, yaitu sebagai perlindungan nilai, timbangan adil, dan alat tukar. Sistem mata uang dewasa ini tidak bisa digunakan untuk memenuhi ketiga fungsi tersebut karena selalu mengalami inflasi (penurunan nilai mata uang).
Contoh nyataperbandingan nilai rupiah dan dinar untuk ibadah haji. Pada tahun 1970, kita harus mengeluarkan uang sebesar Rp. 182.000 yang setara dengan 97 dinar (saat sebelum krisis) untuk menunaikan ibadah haji. Sedangkan pada tahun 2010, Ongkos Naik haji (ONH) adalah Rp. 34.000.000 , yang setara dengan 22 Dinar. Hal ini berarti bahwa jika kita memiliki tabungan dinar sejak tahun 1970, maka kita sudah bisa menghemat 75 dinar untuk menunaikan ibadah haji di tahun 2010.
Untuk di Indonesia, dinar yang diproduksi berupa koin emas dengan kadar 91,7 % dan berat 4.25 gram, diproduksi dan bersertifikan oleh PP Logam mulia, unit bisnis PT. Aneka Tambang Tbk. Sertifikat keaslian menyertai setiap pembelian keping dinar, kadar emas terpercaya dan disertifikasi sesuai ISO Guide 17025 yang dikeluarkan oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN) dan sertifikasi LBMA (London Builion Market Association).
Investasi dinar bisa dilakukan dengan 2 cara, yaitu membeli fisik dinar atau dengan tabungan M-DINAR. Pembelian fisik artinya kita membeli dinar dalam bentuk fisik asli dinar, sedangkan investasi tabungan M-DINAR bersifat fleksibel, tidak perlu dibawa kemana-mana, fisik koin tersimpan pada agen. Dinar pun mudah diperjualbelikan ke orang lain serta aman dari kehilangan/pencurian. Prinsip kerjanya seperti tabungan biasa, dengan agen-agen gerai dinar sebagai mesin ATM nya untuk mengambil uang/menabung, serta menerapkan sistem bagi hasil (bukan bunga). [SPM-Adil]