TAICHUNG, FORMMIT – Mahasiswa Indonesia yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Muslim Indonesia di Taiwan (FORMMIT), bekerjasama dengan Indonesian Committee of Transfer Technology in Taiwan (IC3T) untuk pertama kalinya mengadakan konferensi tingkat internasional di Taiwan pada tanggal 29 April 2013. Tema yang diambil AISC-Taiwan 2013 adalah “Fostering Growth in Knowledge-Based Economy through Techno-preneurship: Building a Platform for a Smooth Transformation of Innovative Technology to Business”. Konferensi ini telah diadakan selama empat kali sejak tahun 2010. Namun AISC-Taiwan yang sebelumnya khusus untuk pelajar Indonesia, saat ini jangkauannya diperluas untuk pelajar, ilmuwan dan akademisi di berbagai negara.
Burniadi Moballa, ketua panitia konferensi ini, menyampaikan maksud dan tujuan dari diadakannya AISC Taiwan 2013. “Harapannya, AISC Taiwan 2013 dapat menjadi pemicu untuk meningkatkan keefektifan percepatan dan memperluas peluang techno-preneurship di kalangan mahasiswa dan akademisi. Selain itu, dengan melakukan forum ilmiah di Taiwan dapat menciptakan kesempatan bagi para peserta untuk belajar techno-preneurship di Taiwan secara langsung.”
Acara yang berlangsung pada 27 – 29 April 2013 di Asia University, Taichung, Taiwan ini diikuti oleh 140 peserta dan pembicara dari berbagai Negara, seperti Indonesia, Taiwan, Jepang, Malaysia, Vietnam, dan beberapa Negara Asia lainnya. Sebelumnya, sebanyak 270 paper yang digolongkan dalam 9 kluster masuk ke panitia dan direview oleh para reviewer dengan berbagai bidang ilmu dari berbagai Negara.
Acara AISC Taiwan 2013 dibuka oleh Prof. Chung Lin Huang, Dean of International College Asia University, dan wakil Ketua Kantor Dagang Ekonomi Indonesia Harsono Aris Yuwono, dan Chief Secretary of Small Medium and Enterprise Administration-Ministry of Economic Affair, Republic of China. Rangkaian kegiatan AISC-Taiwan dibagi menjadi tiga sesi dalam tiga hari, yaitu seminar, presentasi paper dan kunjungan lapangan.

Di hari pertama konferensi, rangkaian kuliah umum dan cerita sukses dari tokoh technopreunership dari Taiwan dan Indonesia, antara lain; Chun-Yen Chang, Ph.D. (President Emeritus and National-Endowed-Chair Professor (Emeritus) National Chiao Tung University, Hsinchu, Taiwan), Johnson Sher (Vice President of Industrial Technology Research Institution or ITRI Taiwan), Tad Sekineh (Global Operations- Executive Director OESF Global L.L.C. Taiwan), Chang-Ming Yang, M.D., Ph.D. (Founder of Ming-Young Biochemical Corp., Taiwan), serta Prof. Dr. Warsito Purwo Taruno (Executive Director of CTECH Labs Edwar Technology: Penemu 4D Brain Activity Scanner dan Electro Capacitive Cancer Treatment).
- Keynote Speaker Johnshon Sher



Secara umum para pembicara memaparkan tentang kewirausahaan dan teknologi yang secara simultan dan sinergis dapat menjadi nilai tambah dalam pembangunan ekonomi. Johnson Sher dalam kuliahnya menyampaikan terkait bagaimana mengembangkan produksi, SDM, keuangan dan marketing. Dan pesan inti kepada para peserta adalah, “No matter the greatest of technology, it has to contribute to the effects of economy”.
Pada hari pertama ini juga diadakan penandatangan MOU kerjasama antara MITI dan IC3T serta FORMMIT dan MITI Mahasiswa, dengan adanya penandatangan ini diharapkan untuk kedepannya hubungan kerjasama menjadi lebih lancar.
Pada hari kedua, peserta sesi presentasi paper per kluster, dibagi menjadi common speaker dan invited speaker (IS). Selain IS dari beberapa negara lain, Panitia AISC-Taiwan 2013 juga turut mengundang ilmuwan Indonesia agar pertukaran ilmu dapat berjalan lebih optimal dan luas. Bidang peminatan pada AISC-Taiwan 2013 dibagi menjadi beberapa aspek, yaitu kebudayaan, informasi, manufaktur, lingkungan, dan kesehatan. Topik AISC-Taiwan 2013 diklasifikasikan (namun tidak dibatasi) untuk bidang-bidang berikut:
1. Budaya, Linguistik dan Studi Perubahan Sosial
2. Ekonomi, Manajemen dan Bisnis
3. Elektronik, Kontrol Otomatisasi, Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi
4. Material dan Industri
5. Infrastruktur dan Energi Terbarukan
6. Perubahan Iklim dan Manajemen Bencana
7. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berkelanjutan
8. Pertanian dan Agribisnis
Dalam acara penutupan konferensi, dari masing-masing kluster dipilih paper terbaik, yaitu :
Cluster 1 :
Sheau Tsuey Chong, dkk dengan judul paper: Safe Neighborhood Promotes Trust in Business Organizations via Neighborhood Social Capital
Cluster 2 :
Donny Bagus Prasetya, dkk dengan judul paper: Tourism, Export, and Economic Growth: Granger Causality Analysis on Indonesia
Cluster 3 :
Muamar Sadrawi, dkk dengan judul paper: Self-Adaptive Neural Networks Applied to Brain Death Function Level Prediction
Cluster 4 :
Triyono, dkk dengan judul paper: The Effects of Thickness Filler on the Physical and Mechanical Properties of the Dissimilar Metals Resistance Spot Welded Between Al 5083 and Ss 400
Cluster 5 :
Nizar Amir dan Chun Jen Tseng, dengan judul paper: IT Psofc-Gt Hybrid System Fueled by Methane Mixed Biofuel
Cluster 6 :
Best paper diraih oleh: Le Phuoc Hoa dan Nguyen Dac Loc Guenter Engling, dengan judul paper: Characterization of Water Soluble Ionic Species, Carbonaceous Aerosol and Anhydrosugars in Aerosol in Da Nang City, Vietnam
Cluster 7 :
Mujtahid Alfajri, dkk (Institut Pertanian Bogor), dengan judul paper: The Utilization of Methyl Ester Sulfonate Surfactant of Jatropha Curcas L as High Power Clean, Renewable and Biodegradable Detergent
Cluster 8 :
Istiqomah, dkk dengan judul paper: Biological Control of Potato Soft Rot Disease (Erwinia carotovora) using Bacillus Subtilis and pseudomonas fluorescens.
Di hari ketiga peserta mengikuti kunjungan lapangan ke kantor JohnFord serta wisata ke Sun Moon Lake.
Ziyad Taufik, peserta dari Universitas Gadjah Mada, menyampaikan kesan pesannya mengikuti konferensi di Taiwan, “Ini adalah kali kedua saya mengikuti AISCT. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini saya mendapatkan pengalaman yang lebih internasional dan mendapatkan jaringan yang lebih luas, tidak hanya mahasiswa Indonesia yang ada di Taiwan, tetapi juga dengan peserta dari Negara lainnya. Tema acara ini sesuai dengan minat saya di bidang techno-preneurship yang sekarang ini sedang saya tekuni.”