Perjalanan dilanjutkan dengan naik bus R5. Perlu perjuangan di sini karena ternyata cukup banyak juga orang-orang yang ingin pergi ke sana sehingga kami harus ikut mengantri. Walaupun ternyata antrian tersebut hanyalah antrian bagi yang ingin duduk. Jadi kalau mau berdiri naik bus sampai tujuan, kita bisa menerobos antrian tersebut. Dengan catatan, bus belum terisi penuh. Dan selama kurang lebih 30 menit, bus R5 akan membawa penumpang menuju lokasi Yang-Ming Shan National Park.
Dari tempat perhentian bus, kita harus berjalan kaki untuk sampai ke tempat wisata National Park tersebut. 30 menit perjalanan dan juga ditambah dengan permukaan jalan yang naik turun membuat badan sedikit berolahraga dan berkeringat. Setelah foto-foto di depan Flower Clock, kami mengambil tempat berkumpul di halaman di depan patung Chiang Kai Sek yang tidak jauh dari situ. Panitia kemudian menyampaikan susunan acara kami pada saat itu.
Acara diawali dengan taujih singkat oleh Ust. Hendro Nurhadi. Acara kemudian dilanjutkan dengan 3 macam games dengan membagi rombongan menjadi 4 kelompok. Game yang pertama adalah blind-walking by command. Semua peserta kelompok berbaris dan ditutup matanya kecuali Sang Komandan yang ada di barisan paling belakang. Sang Komandan harus memberikan tanda atau isyarat ke anak buah di depannya, dan isyarat ini harus disampaikan lagi ke orang di depannya dan begitu seterusnya hingga orang yang paling depan mengikuti isyarat tersebut. Misi selesai ketika kelompok tersebut berhasil menuju tempat yang telah ditentukan.
Permainan kedua lebih mudah, yaitu memindahkan sedotan. Yang pertama dilakukan dengan menjepitnya di atas lutut, dan yang kedua menjepitnya di bawah ketiak. Siapa yang paling cepat membalikkan sedotan tersebut ke orang pertama, dia lah yang menang. Permainan ketiga lebih menarik dan lebih susah. Yaitu memindahkan karet dengan menggunakan garpu yang digigit. Tujuannya adalah memindahkan karet dari paling belakang ke paling depan.
Setelah lelah bermain, acara dilanjutkan dengan santap siang bersama. Menunya sangat Indonesia, yaitu rendang dan telur dadar. Karena memang untuk kegiatan kali ini FormmiT Utaratu menggunakan jasa Roosevelt Catering. Usaha yang sedang dirintis oleh beberapa anggota FormmiT. Setelah perut terasa cukup kenyang, acara dilanjutkan dengan salat dhuhur dan ashar berjamaah. Setelah semua peserta selesai salat, kami berkumpul lagi dan acara ditutup dengan doa oleh Ust. Budi Suswanto dan kemudian dilanjutkan dengan acara bebas.
Meskipun namanya acara bebas, ternyata kami sepakat untuk berangkat bersama menuju salah satu obyek wisata di sana, yaitu Tatuen atau Datun Waterfalls. Cukup menarik untuk refreshing, walaupun tidak lebih menarik dari air terjun-air terjun yang ada di Indonesia, sebut saja Grojogan sewu di Jawa Tengah misalnya. Setelah cukup lama menghabiskan waktu di sana, rombongan pun kembali ke tempat perhentian bus untuk bersiap-siap pulang ke rumah.
Yang sangat disayangkan dalam Rihlah kali ini adalah, kita tidak bisa menyaksikan National Park tersebut pada kondisi terindahnya, yang konon katanya banyak bunga-bunga bermekaran di seluruh isi taman. Suasana tersebut katanya dapat dinikmati ketika musim semi. Sedangkan saat ini, Taiwan sedang dalam musim gugur menjelang musim dingin.
*****
Foto diambil oleh Hendra Kurniawan.
PS : Foto-foto lainnya dapat dilihat di Gallery.