Ustadz Jefry di Tainan


Pada acara tabligh akbar yang berlangsung di halaman sekolah National Tainan School for The Deaf ini, peserta tumpah ruah dengan jumlah yang mencapai seribu orang lebih. Para Jama’ah yang hadir bukan saja dari wilayah Taiwan bagian selatan namun hingga ke utara, seperti Taipei dan Keelung. Jumlah ini sebagaian besar merupakan BMI dan bukan hanya para Jama’ah Pengajian yang biasa hadir di tabligh akbar umumnya, namun adalah masyarakat Indonesia kebanyakan. Tampak bahwa popularitas Ustadz Jefry Al-Bukhory benar-benar telah teruji. Hadir juga pada tabligh akbar ini para mahasiswa Indonesia di Taiwan.

Acara dimulai pukul 9 pagi dengan terlebih dahulu berbagai pementasan seni. Berbagai grup musik, qoshidah dan drama turut memeriahkan panggung pagi hingga menjelang dzuhur. Setelah dzuhur, acara tabligh akbar dimulai dengan diawali tilawah dan sambutan. Dalam sambutannya, Pak Ramli sebagai perwakilan dari KDEI memberikan pesan pada para BMI agar tidak mudah terpancing keributan saat terjadi masalah, karena angka keributan yang diakibatkan warga Indonesia tercatat tinggi. Jika ada masalah alangkah lebih baik didiskusikan dengan pihak yang berwenang, demikian pesan Kepala Bidang Imigrasi KDEI, Bapak Ramli H.S.

 

Saat Ustadz Jefry hadir ke arena tabligh, jamaah berdatangan mengerumuninya. Dengan pengawalan ketat Ustadz harus dibawa ke depan panggung di tengah kursi khusus para tamu. Namun jama’ah tetap mendekat dan berkerumun dengan perlengkapan kamera masing-masing, hingga akhirnya panitia harus menertibkannya dengan tegas.

Dalam tausiyah yang disampaikan, Ustadz Jefry banyak berbicara tentang keutamaan meluruskan niat. Perjalanan ke Taiwan untuk mencari nafkah bukanlah pekerjaan mudah. Banyak resiko yang harus dihadapi, selain harus pula meninggalkan anak/keluarga. Namun pekerjaan mencari nafkah untuk memuliakan keluarga adalah pekerjaan terhormat dan merupakan ibadah di sisi Allah. Janganlah pekerjaan mulia bernilai ibadah ini kemudian rusak begitu melihat berbagai peluang keburukan yang bisa muncul di negeri rantau. Ustadz Jefry menjelaskan dengan gaya santai dan interaktif, sehingga jam’ah sangat menikmati.

Ustadz menutup tabligh dengan senandung nasyid yang disampaikannya bersama dua orang sahabat. Bersamaan dengan iringan nasyid dilakukan penggalangan dana oleh panitia FKKBWIT. Acara ditutup menjelang ashar dan para Jama’ah memadati jalanan depan sekolah dengan berbagai bus besar yang mengantar mereka pulang ke daerah masing-masing. Tabligh akbar ini menandai akhir musim dingin di Taiwan dan akan diadakan lagi tabligh akbar selanjutnya bulan depan, menghadirkan da’i cilik Indonesia (insya Allah). Semoga dakwah ini terus berlangsung di Negeri Formosa. Aamiin. [Ara]

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *