Tabligh Akbar IMIT Taichung bersama Ust. Ahmad Al Habsyi

Tausyiah yang lainnya adalah perlunya manusia untuk introspeksi setiap hari, seperti bagaimana para sahabat dulu selalu melakukan evaluasi. Lalu apa saja yang perlu kita evaluasi? Ada 3 komponen penting yang harus senantiasa kita koreksi, pertama, ilmu apa yang belum kita kuasai. Kedua, maksiat apa yang belum kita tinggalkan, ketiga, saudara mana yang belum kita silaturahim. Hal tersebut perlu kita lakukan agar kita tidak menjadi orang yang merugi. Sebab apabila amalan baik kita hari ini sama dengan kemarin,

maka sesungguhnya kita adalah orang yang merugi.

Menjadi baik bisa jadi mudah dilakukan, tetapi menjaga keistiqomahan dalam kebaikan seringkali sangat berat untuk dijalani. Untuk itulah Ustadz Ahmad Al Habsyi menggunakan filosofi ikan. Dimana sang ikan hanya akan hidup dan merasa nyaman bila berada di dalam air. Dimanapun tempatnya berada, tetap akan selalu ada air. Itulah istiqomah. Begitupun kita sebagai umat muslim dan juga orang Indonesia, haruslah tetap konsisten dengan iman kita, tetap menjaga ibadah kita dan juga menjaga budaya kita, jangan sampai terpengaruh oleh kebudayaan bangsa lain yang tidak baik. Akhirnya selalu ingat akan Allah, serta ingat akan kematian insya Allah akan bisa menjaga kita dari hal-hal maksiat.

Acara selesai jam 4 sore dengan ditutup do’a oleh Ust Ahmad Al Habsyi, para peserta tak kuasa menahan air mata. Do’a penutup yang sangat indah dan mengharukan. Kalimat-kalimat syahdunya mampu mengetuk sekian banyak pintu hati peserta. Semoga hati-hati semua umat muslim yang hadir menjadi lebih bersinar sekembali dari acara tabligh akbar tersebut. Amin. [Lilik Supriyanti]

 

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *