formmit.org – Sinergi dakwah adalah metode penting yang efektif diterapkan dalam lingkungan yang majemuk. Menggandeng keberagaman dalam satu langkah yang bertujuan sama, begitulah Islam seharusnya. Sesuai dengan pemaknaannya bahwa Islam mengartikan kedamaian yang tersebar menyeluruh bukan hanya untuk segolongan tertentu, bukan pula mendiskriminasikan golongan yang lain.
Mengingat kemajemukan terus mengalami dinamisasi, sedangkan sinergi menjadi barang yang sangat langka saat ini. maka upaya bekerjasama dalam dakwah sekecil apapun patut diapresiasi. Alih alih dilanjutkan, memang terlebih sering malah mendapat tanggapan yang terkesan merendahkan, tetapi begitulah hidup. Masalah diperlukan untuk mendewasakan, mengingatkan dan tentu saja melentingkan kita jauh ke depan. Berbagai upaya merangkul dalam dakwah cukup mengalami kemajuan, terkhusus di keseharian kita di negeri orang. Taiwan sebagai salah satu destinasi masyarakat Indonesia untuk bekerja ataupun studi adalah lahan garapan yang sangat potensial. Pasalnya, di luar negeri, apalagi negara yang minoritas muslim maka penanaman nilai keagamaan sangat penting sebagai pegangan hidup untuk proteksi dari infiltrasi budaya asing. Sehingga sinergi dakwah menjadi metode yang efektif untuk menyebarkan dakwah secara lebih luas.
Melalui kajian rutin bulanannya (Kantin Abu), Formmit tengah kembali bergandengan dengan komunitas lainnya, berkolaborasi dengan dua organisasi massa besar di Indonesia yakni NU (melalui IMIT) dan Muhammadiyah (melalui PCI Muhammadiyah Taiwan) pada tanggal 20 februari 2016 lalu. Sebelumnya pun beberapa agenda melibatkan organisasi organisasi lainnya melalui program program divisi di formmit tengah, khususnya wilayah Taichung.
Kajian yang berlangsung mengangkat tema sinergi dakwah di bumi Formosa dengan pemateri salah seorang tokoh Muhammadiyah, Bpk Dr. H. Abdul Mu’ti M. Ed yang saat itu sedang berkunjung ke Taiwan. Sebagai basis massa yang besar, kehidupan luar negeri menjadi salah satu garapan dakwah yang strategis melalui aktifitas apapun yang kita lakukan.
Dakwah bil ‘amal, melakukan hal hal positif dengan tujuan memberikan contoh agar orang orang tergerak untuk berbuat yang positif pula. Demikian poin yang disampaikan oleh pemateri saat kajian dilangsungkan bakda maghrib. Setelah sebelumnya, beliau berbagi motivasi dengan bercerita perjalanan hidupnya saat muda hingga mejadi dirinya saat ini. Kepiawaian menyampaikan cerita dengan bahasa yang mengundang tawa mencairkan suasana yang sebelumnya cukup serius. Selain itu, pemateri juga mengingatkan untuk mengambil hal hal baik sebanyak banyaknya, pelajari teknologi, budaya dan apapun yang bermanfaat untuk membangun negeri kita setelah kembali. Pertemuan yang berlangsung sejak sore hingga bakda isya bersama dengan IMIT dan PCIM berlangsung lancar. Acara berakhir bakda isya setelah sebelumnya berfoto bersama dengan pemateri.
Sinergitas dakwah sangatlah penting dan perlu untuk terus dilanjutkan. Karena dakwah dengan menggandeng komunitas lainnya merupakan penjabaran dari “anfa’uhum linnas” (memberikan manfaat pada manusia lainnya). Bukankah itu adalah kunci menjadi sebaik baiknya manusia? Oleh karenanya, mari terus kita lestarikan untuk mengisi waktu kita yang singkat di dunia ini. Meski sedikit namun konsisten, meski secuil, yakinlah bahwa amalan tersebut akan ternukil di buku catatan amal kita. InsyAllah. (U)