Di sesi berikutnya, sambil menikmati hidangan yang telah disediakan, kami semua menyimak tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Tri Noviantoro dari Chungli mengenai “Mengubah Nasib”. Dalam tausiyah tersebut, Ustadz Tri menyampaikan bahwa ada lima cara untuk mengubah nasib, yaitu syukur, sabar, doa, tawakkal, dan silaturahim. Lebih detailnya, Ustadz Tri menyampaikan bahwa kita semua harus bersyukur dengan segala yang telah Allah berikan kepada kita. Selain itu, dalam mengubah nasib seseorang harus bersabar dengan segala cobaan dan bersabar dalam berusaha. Selain itu, kami diingatkan bahwa doa adalah senjata seorang Muslim dan Allah akan mengabulkan doa siapapun yang meminta, asalkan kita semua menjauhkan diri dari maksiat dan hal-hal yang diharamkan. Setelah berusaha dan berdoa, maka kita diwajibkan untuk bertawakkal, menyerahkan apapun hasilnya kepada kehendak Allah. Terakhir, dengan menjalinkan hubungan silaturahim, Allah akan melapangkan rezeki dan memanjangkan umur kita, sebagaimana sabda Rasulullah SAW: “Barangsiapa yang suka supaya diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menjalinkan hubungan tali silaturahim. ” (Hadits riwayat al-Bukhari)
Acara pengajian ditutup dengan berjabat tangan, di mana Mbak Katin dan Mbak Anjar berkeliling, berjabat tangan, dan menyampaikan salam perpisahan diiringi lantunan istighfar. [wahidah]