Kalau episode lalu ALLAH SWT memudahkan kami untuk mendapatkan fasilitas worship room, sekarang bagaimana dengan menghidupkannya?, bagaimana agar asma ALLAH senantiasa tersebut di dalamnya?, bagaimana syi’ar-syi’ar Islam menggema di dalamnya?. Inilah beberapa pertanyaan yang berada dalam pikiran-pikiran kami, worship room ini sebuah berkah dalam menyatukan dan menegakkan ukhuwah di miniatur kampung kecil di Asia University. Kendala bukan tak ada, selama summer vacation yang lalu pasokan listrik dan availabilitas AC sangat terbatas ditambah kehororan asrama kampus yang sudah ditinggal penghuninya (baca: pulang kampung), sehingga suasana menghidupkan masjid dengan rutinitas menjadi kendala. Pasca liburan penyakit listrik belum juga usai, hingga berita diturunkan lampu tidak ada dan AC hanya mau hidup malam saja, dari 5 pm hingga 5am. Kendala-kendala teknis seperti ini jika menjadi keluhan berkepanjangan akan mematikan syi’ar dan menghentikan dzikr-dzikr pagi dan sore dan terhambat serta asma ALLAH tak lagi ramai dan menggema. Alhamdulillah dengan kesepakatan dan semangat teman-teman, 5 shalat berjama’ah terus berjalan ada atau tanpa listrik dan AC. Semoga ALLAH SWT menjaga azzam kami untuk meramaikannya senantiasa.
Untuk membenahi manajemen masjid dan memasukkan saudara-saudara kami yang baru hadir, Jum’at Mubarak kemarin selepas Shalat Jum’at bersama dan khatib oleh Candra, saudara baru kami jurusan MBA. Lalu setelahnya dilakukan rapat besar untuk melanjutkan rutinitas semester lalu, silaturahim pekanan ba’da Jum’at yang mengumpulkan seluruh muslim dan juga keluarga mahasiswa AU secara umum. Di acara ini kami berharap ada ukhuwah yang terus terjalin dan mengetahui kondisi teman-teman dengan segala kemudahan dan kadang kesulitan yang menyertai. Iuran bulanan untuk menikmati masakan khas Indonesia tiap pekannya mungkin terkadang berat namun untuk ukhuwah semoga menjadi ringan. Bang Ushuluddin yang sudah setahun menempuh studi MBA-nya berpesan,
Kalaulah nanti ada yang kesulitan dalam hal finansial, karena tajuknya silaturahim kita harus saling membantu, agar silaturahim bisa terus berjalan dengan kendala-kendala yang ada.
Semangat lainnya pun bernada sama, kendala tidak boleh memupuskan ukhuwah. Selain membahas silaturahim rutin ba’da Jum’at, dibahas pula re-schedule pengajian putra serta petugas-petugas per hari yang akan meramaikan masjid di 5 waktunya, diantaranya petugas imam, khatib Jum’at, reciting hadith riyadush shalihin setiap ba’da maghrib dan pastinya petugas masak untuk tiap pengajian, biar tambah semangat :).
InsyaALLAH tiap pekan kami mengadakan pengajian putra dan putri. Oiya selain teman-teman baru di AU, Afrizal firmansyah dan Yuyu dari Central Taiwan University juga akan ikut meramaikan dan bersama-bersama menjalin ukhuwah dan semoga asma ALLAH semakin ramai terdengar dan iman semakin kokoh setelah membentuk kebiasaan dan hal baru selama 30 hari dan setelahnya, seperti yang disampaikan Matt Cutts diatas. Wallahua’lam. [K]