formmit.org – Tainan, Masjid Assalam. Hari sabtu, 09 Januari 2016 telah diadakan seminar PHP (Pranikah hingga Pelaminan) yang bertajuk “Kupinang Kau dengan Hamdalah”. Acara ini merupakan jilid 2 dari proker kaderisasi sebelumnya. Seminar kali ini dihadiri hampir seluruh wilayah Formmit Selatan (Forsel) yaitu Chiayi, Yunlin, Tainan, Kaoshiung dan Pingtung. Ada sekitar 35 Peserta yang hadir dalam acara ini, baik dari kalangan mahasiswa maupun buruh migran Indonesia (BMI). Para peserta nampak mengikuti dengan sangat antusias dalam setiap sesi.
Acara diawali dengan Pembukaan oleh MC yaitu Wahyu Sulistyorini (Ririn), kemudian dilanjutkan dengan pembacaan tilawah oleh saudara Abdu R Kamil dan puisi oleh Saudari Yulanticha Diaz A. Kemudian masuk pada inti acara yaitu pembawaan materi dari Pembicara Ust. Kahlil dan Ustzh. Novi Maulina dengan moderator bu Haryani. Acara Berlangsung sekitar 2 jam dan hidup dengan berbagai pertanyaan dari peserta.


Acara ini terinspirasi dari buku yang berjudul “Kupinang Engkau dengan Hamdalah” yang intisarinya adalah muliakan masa menunggu kita dengan kegiatan yang positif, ikhtiar dalam masa penantian, tips jadi perantara yang baik dan panduan dalam menerima pinangan.
Ada banyak kendala yang memicu seseorang dalam keraguan untuk melangkah ke jenjang pernikahan diantaranya takut akan kebebasannya yang akan hilang, ragu akan masa depan dan lain lain. Padahal, di dalam hadist riwayat Tirmidzi, An-Nasa’i, Al-Hakim dan Daruquthni dikatakan “Tiga golongan yang pasti mendapat pertolongan oleh Allah, yaitu budak mukatab yan bermaksud untuk melinasi perjanjiannya, orang yang menikah dengan maksud memelihara kehormatannya, dan orang yang berjihad di jalan Allah”. So, kenapa masih ragu, Allah sudah menjamin pertolongan untuk orang-orang yang ingin menikah.
Hal lainnya yang perlu diperhatikan ketika ingin melangkah ke jenjang pernikahan adalah, cek hati apakah dorongan menikah datangnya dari niat tulus atau hanya dorongan lingkungan yang terkadang menyudutkan dengan pertanyaan “Kapan Nikah?”. Hindari rasa tergesa-gesa yang dapat merujung kekecewaan bahkan penyesalan, dalam suatu hadist dikatakanbahwa ”Mintalah fatwa dari hatimu, Kebaikan adalah apa yang mententramkan hati serta jiwa padaNya. Sementara dosa itu adalah apa-apa yang syak (ragu) dalam hati dan jiwa, walaupun orang-orang memberikan fatwah kepadamu dan membenarkannya”.
Ada baiknya cek hati kita, jika niat menikah kita adalah semakin menentramkan hati maka itu adalah signing bahwa kita sudah siap untuk menikah. Mengutip perkataan Imam Jafar Ash Shiddiq (guru dari Imam Abu Hanifah), “Orang yang mempunyai niat yang tulus adalah yang tenang hatinya, terbebas dari pikiran-pikiran buruk dan semata-mata murni untuk Allah SWT.” Ketika sudah mencapai titik tersebut, maka ada baiknya Segeralah menikah karena menikah dapat membawa dalam ketentraman jiwa, surga dunia, dan jalan keselamatan.Pecepat pelaksanaan nikah dan sederhanakan proses. Keep Istiqomah during waiting period (Anci-Forsel).
