Ramadhan yang Dirindukan

Sebuah ungkapan kalimat pendek, sederhana, namun mengandung makna tinggi yang menjelaskan sifat iman tertuang dalam salah satu bab Sunan At-Tirmidzi. “Al-Iimaanu yaziidu wa yanqush”, iman itu naik dan turun. “Yaziidu bith thaa’ah, wa yanqushu bil ma’shiyah”, naik bersama ketaatan dan turun bersama kemaksiatan. Kalimat yang merupakan kesimpulan Imam at-Tirmidzi setelah menelaah beberapa hadits ini memberikan gambaran kepada kita bahwa iman tidaklah statis atau tetap, tapi dia bisa berubah sepanjang perjalanan kehidupan kita.

13327586_570559826455921_381711261988165543_n

Agaknya itu sebabnya mengapa Rasulullah SAW dan para sahabat mulia terdahulu banyak melakukan ketaatan dalam bentuk ibadah selama bulan Rajab dan makin tinggi intensitasnya di bulan Sya’ban. Untuk meningkatkan vitalitas iman. Demikian pentingnya menjaga vitalitas iman menjelang bulan Ramadhan.

Yaa… begitu pentingnya iman bagi Ramadhan, karena panggilan Ramadhan ditujukan bagi mereka yang punya iman. Lihat QS Al-Baqarah: 183. Semakin sehat iman, semakin terasa panggilan itu. Getaran panggilan itu ditandai dengan membuncahnya rasa rindu terhadap Ramadhan. Kita dapat mengukur tingkat iman kita dengan tingkat rasa rindu kita terhadap Ramadhan.

Seorang kekasih yang merindukan kekasih hatinya, akan selalu menghitung waktu kapan dia akan bisa bertemu. Semakin dekat dengan pertemuan, maka satuan waktunya juga akan semakin pendek. Pada awalnya menggunakan satuan bulan, kemudian minggu, kemudian hari, dan akhirnya menjelang kejumpaan dengan kekasih satuan hitungannya adalah jam, menit dan detik. Bahkan sudah terbayangkan, besok jam segini aku akan berjumpa dengannya. Maka makin berkobarlah rasa rindu itu.

Pada hari-hari menjelang Ramadhan ini, kita dapat mengaca dan mengukur diri, seberapa sehat iman kita, dengan meraba hati apakah rindu kita begitu membuncah menjelang kedatangan sang kekasih Ramadhan? Ataukah kita biasa-biasa saja, datar-datar saja? Kalau itu terjadi kawan, masih ada beberapa waktu, masih ada kesempatan untuk mendongkrak naik iman kita. Dengan apa? Dengan ketaatan berwujud pengamalan ibadah dalam berbagai bentuknya.

Selamat mempersiapkan diri menyambut Ramadhan 1437H. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang selalu dirindukan.

Taipei city ibukota Taiwan,
Kotanya indah sungguh menawan.
Dalam hati kita tancapkan iman,
Menyambut Ramadhan yang selalu dirindukan.

Awal Juni 2016,

Heri Subagiyo

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *