Sebuah perkampungan lama yang hingga kini masih menyisakan rumah Maimonides, intelektual terbesar Yahudi yang banyak berinteraksi dengan pemikir besar Muslim Ibnu Rusyd. Di situ pula satu-satunya sinagog yang tersisa dari ’pembersihan Islam dan Yahudi’ di Spanyol berada.
Dalam riwayat disebutkan bahwa saat Tariq bin Ziyad sukses dalam misi tahun 710 M, di Andalusia sudah terdapat komunitas besar Yahudi , di samping komunitas Visi ghot serta Iberia. Sejarah hijrah Yahudi bahkan dapat dilacak dari masa yang sa ngat lama, seperti pada generasi pertama. Yakni, ketika anak-anak Israil (Nabi Yakub) pindah ke Mesir tempat saudaranya sempat mereka aniaya, (Nabi) Yusuf, menjadi wazir di sana.
Sekitar 800 tahun, Yahudi berjaya di Mesir sebelum kemudian Fir’aun memaksa mereka untuk kembali ke tanah Palestina. Serbuan Nebukadnezar dari Babilonia dan beberapa abad kemudian oleh Roma wi, memaksa Yahudi menyebar ke berbagai wilayah. Di Eropa selama berabad-abad mereka dalam tekanan karena dianggap bertanggung jawab atas kematian Yesus. Dalam kekuasaan Islam Andalusia, Yahudi sangat berjaya. Namun kemudian, di awal abad ke16, mereka dan warga Muslim di kejar-kejar dan dibantai di Spanyol. Di abad ke-20, Hitler menggenapi tekanan atas Yahudi.
Tak ada bangsa yang harus hijrah dan dalam tekanan seberat Yahudi. ‘Sunnatul lah’-nya, wajar bila kemudian tumbuh menjadi bangsa kuat, walaupun, kemudian menjadi semena-mena.. VOC yang meng awali penjajahan atas kawasan nusantara adalah Yahudi. Sistem ekonomi dunia saat ini dibangun oleh Yahudi. Raja dunia, Ame rika Serikat, tak lepas dari kendali Yahudi. Walaupun sukses Amerika sebenarnya ber akar pada semangat hijrah warganya yang berdatangan dari Eropa sejak abad ke-18 untuk mencari peruntungan di tanah baru. (bersambung)
Sumber: Republika Online