Meina, Da’i Cilik di Taoyuan

 

Acara dimulai dengan bacaan basmallah dan shalawat nabi bersama-sama, kemudian dilanjutkan dengan shalawat dari MTYT dan parody singkat dari Sobat Dunia Akhirat (SDA). Dalam parody singkatnya diterangkan adanya Yayasan Yatim Piatu Buruh Migran Indonesia (BMI) dan kegiatan TKI lainnya. Acara dilanjutkan dengan beberapa sambutan dari Koordinator Pelaksana (Bapak Deny), Bendahara Yayasan BMI (Ibu Muntamah), Kepala KDEI (Bapak Harmen Sembiring), serta dan Bupati Karawang selaku penerima dana santunan dari BMI. Setelah itu, dilaksanakan pula pelantikan Ketua IWAMIT yang baru oleh Bapak Harmen.

Acara puncaknya adalah tausiyah dari sang da’i cilik, Meina Tri Kurniasih. Gadis kecil nan ayu ini menjelaskan tiga hal yang akan dibawa ketika mati yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh. Mei juga menjelaskan pentingnya memenuhi ketiga hal tersebut dalam upaya menabung untuk kehidupan kekal di akhirat kelak.

 

Dendangan lagu yang dilantukan Meina dalam dakwahnya membuat sebagian jamaah yang hadir menangis entah haru atau mungkin teringat anak mereka yang kini sebaya dengan Mei. Sesekali Mei memanggil jamaah yang hadir, “Buuu…. Paaaakkk..”. Mei juga memberikan sedikit guyonan dan lawakan khas anak kecil, yang membuat sebagian jamaah tertawa terpingkal-pingkal.

Cerah merona wajah Meina menghiasi acara maulid nabi Muhammad SAW di Taoyuan ini. Untuk pertama kalinya, Mei berdakwah di luar negeri di hadapan lima ratusan pengunjung yang mayoritas adalah TKI. [DWI]

Comments

comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *