Kerjasama FORMMIT dan PCINU
Waktu semakin larut, acara dilanjutkan dengan materi kedua, yaitu “Meneladani Kepemimpinan Rasulullah“ dengan pematerinya Pak Sigit Tri wicaksono. Materi kali ini berhasil membuat air mata mengalir dari para peserta pada saat dikisahkan akhlak mulia Rasulullah SAW, bagaiamana beliau memperlakukan sahabat-sahabat beliau, betapa bijaknya beliau dalam setiap langkah yang beliau ambil, selain itu juga diceritakan cara beliau memimpin umat, hingga pemahaman metode dakwah yang sesuai dengan apa yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah Muhammad SAW adalah suri tauladan yang patut diteladani, pemimpin umat sepanjang masa. Tepat pukul 22.00 materi kedua berakhir. MC menjelaskan jadwal untuk keesokan harinya. Paserta berisitirahat dan memulai aktifitas kembali pukul 03.00 pagi. Panitia mengantarkan dan mengarahkan para peserta untuk beristirahat di tempat masing-masing. Akhwat beristirahat di mushola, sedangkan para ikhwan beristirahat di dorm ikhwan NCU. Mushola sudah dipersiapkan sedemikian rupa hingga menjadi tempat perisitirahatan yang nyaman. Peserta melepaskan rasa lelah dan capeknya setelah melakukan perjalanan seharian, dan mempersiapkan fisik untuk melanjutkan kegiatan-kegitan seru keesokan harinya.
Peserta Menerima Materi
Dini hari, 03.00 pagi peserta bangun dan mempersiapkan diri untuk sholat malam berjama’ah. Qiyamul lail dan Subuh berjamaah yang syahdu, yang membuat diri semakin sadar akan maut yang semakin dekat, panggilan nurani yang semakin ingin mendekat kepada Illahi Rabbi, hingga merasakan suplemen gizi ruhiyah yang begitu dahsyat luar biasa. Nikmat itu tidak cukup berhenti dengan sholat malam dan subuh berjama’ah, nikmat itu dilanjutkan dengan pembacaan al ma’tsurat. Berharap semoga ALLAH selalu melindungi kita dan Allah menyempurnakan nikmat yang telah diberikan kepada kita. Setelah mengisi suplemen gizi ruhiyah, dilanjutkan dengan suplemen gizi jasadiyah di pagi hari, yaitu senam. Banyaknya tugas dan amanah-amanah sering membuat kita lupa untuk berolahraga, dikesempatan ini peserta diajak bersenam agar jasad kita selalu sehat dan berstamina tinggi. Kurang lebih 1,5 jam para peserta berolahraga. Setelah merasa cukup, instruktur mengijinkan para peserta untuk beristrahat dan menikmati sarapan pagi dengan menu ayam goreng sambal khas Warung Mbak Wati Chungli yang luar biasa.
Senam Pagi
Setelah selesei beristirahat, acara dilanjutkan dengan outbond. Walapun pada saat itu suasana gerimis dan dingin, para peserta masih berantusias dan semangat untuk melanjutkan acara. Ada beberapa outbond dari panitia yang diberikan ke peserta, yaitu tangan berkait, lingkaran pejal, trust fall, blind road, dan tembak-tembakan. Dari outbond ini banyak hikmah yang bisa diambil oleh peserta. Dari permainan tangan berkait kita belajar tentang arti kerjasama. Sebuah kerja yang dilakukan bersama-sama, sebuah kerja berjamaah adalah sebuah keniscayaan jika ingin mencapai tujuan. Dari lingkaran pejal kita belajar bersedia untuk menanggung beban dan ditanggungi beban satu sama lain dalam kerjasama tim. Kemudian dari trust fall, pembelajaran yang didapat adalah saling percaya satu sama lain, bagaimana seseorang mampu mempercayakan amanah untuk teman kerjanya serta bagaimana seseorang yang mampu menjaga amanah yang diberikan dengan baik. Selanjutnya adalah blind road, disini ada yang belajar sebagai pemimpin dan juga ada sebagai pengikut. Panitia ingin menyampaikan kepada peserta bahwa semua amanah sama, ALLAH SWT tidak menilai dari apa amanah kita tapi bagaimana kita bisa memenuhi amanah itu dengan penuh tanggung jawab. Dan yang terakhir, yang tak kalah serunya dari permainan sebelumnya yaitu permainan tembak-tembakan. Peserta dibagi menjadi dua kelompok, tiap kelompok diberikan amunisi berupa balon berisi air untuk menyerang benteng lawan dan mempertahankan benteng sendiri. Tujuan dari permainan ini adalah merebut bendera yang ada di benteng lawan. Dari permainan ini kita belajar untuk berstrategi mendapatkan tujuan yang diinginkan dan juga belajar untuk mengerti akan arti pengorbanan. Terkadang perlu ada pengorbanan dalam sebuah kerja tim, pertanyaannya apakah kita rela menjadi sasaran tembak agar saudara kita mampu mengambil bendera? Ketika niatnya benar, dan ada pembagian kerja dan kepercayaan yang bagus, maka InsyaAllah di manapun posisi kita , kita akan berusaha terbaik, termasuk ketika harus menjadi personil yang terkorbankan demi tujuan bersama. Banyak sekali pembelajaran yang diperoleh dari permainan-permainan yang diberikan. Dari keseluruhan permainan jika dihubungkan dengan kondisi umat saat ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa sesungguhnya permasalahan umat sangatlah kompleks, namun bagaimanapun insya Allah senatiasa ada jalan keluar. Betapa kita diberikan pemahaman bahwa beban dakwah yang berat ini haruslah senantiasa dibagi. Lalu, fokus pada tujuan adalah sangat penting di samping bagaimana memikirkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, hingga bagaimana jundi-jundi harus tsiqah di antara sesamanya serta pada qiyadahnya.
Tangan berkait
Lingkaran Pejal
Trust Fall
Blind Road
Tembak-tembakan
Waktu hampir memasuki dzuhur, peserta diberikan kesempatan untuk beristirahat, bersih diri, sholat dan makan. Kurang lebih pukul 13.00 acara dilanjutkan kembali dengan materi ketiga. Materi ketiga adalah “Manajemen Konflik : Menyiasati Masalah Menjadi Peluang” yang dibawakan oleh ketua PPI Dunia, Zulham Effendy. Beliau memberikan pemaparan tentang arti dari manajemen konflik, cara-cara mengatasinya, hingga menjadikan konflik sebagai pemoles kemampuan diri dan kelompok. Setelah materi ketiga dilanjutkan dengan materi keempat, yaitu “Pengenalan Tipologi Manusia untuk Pengenalan Diri dan Sinergisasi Kerjasama TIM” oleh Presiden FORMMIT 2012-2013, Tri Cahyo Wibowo. Dari materi ini membuat kita semakin sadar betapa mulianya Allah menciptakan perbedaan sebagai fitrah. Bagaimana kita perlu saling memahami satu sama lain sehingga tidak berusaha mengubah sifat saudara kita sesuai dengan apa yang kita inginkan, namun berusaha menyelaraskan perbedaan itu untuk sama-sama menggapai ridha Allah SWT.
Materi oleh Zulham Effendy
Materi oleh Tri Cahyo W
Materi keempat merupakan materi terakhir sekaligus acara terakhir dari serangkaian acara di pelatihan kepemimpinan tersebut. Alhamdulillah acara demi acara telah terlaksana dengan baik. Acara ditutup dengan foto bersama. Semoga dua hari yang telah dilalui bersama menjadi titik tolak nyata peningkatan semangat, penjernihan ruhiyah, serta membawa kita kembali kepada kontribusi nyata di dalam koridor Al-Qur’an dan As-Sunnah. Semoga setalah mengikuti pelatihan ini dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu ketika kita sebagai pemimpin atau bawahan sekalipun. (Humas FORMMIT)
Peserta Leadership Trainning 2012