Dari lantai 3, 4, dan 5 sebuah rumah susun di bilangan Jalan Xihua, Tainan. Ya, tahun ini memang lain dari biasanya. Gagal menyewa ruang serba guna di sekolah terdekat, tempat pelatihan komputer pun jadi juga dimanfaatkan untuk pelaksanaan shalat Idul Adha. Tak ada rotan, akar pun jadi.
Satu lantai cukup untuk menampung dua puluh-an jama’ah, sehingga tiga lantai yang disediakan praktis penuh sesak dengan para BMI dan mahasiswa yang bersukacita menyambut datangnya “Lebaran Haji” ini. Shalat Id yang direncanakan akan dimulai pada pukul 8 pagi terpaksa ditunda satu setengah jam demi menunggu berkumpulnya jama’ah. Tak apa. Lebih banyak takbir yang terucap dari mulut para early birds yang datang terlampau pagi. Pukul 9.30, dua sambutan dari Ketua FKKBWIT dan Presiden KMIT menyapa para hadirin. Hanya lima belas menit saja dan Tri Noviantoro Murad, mahasiswa S3 di NCYU yang bertindak sebagai imam, memulai shalat Idul Adha.
Seusai shalat, bersalam-salaman dan bercengkrama dengan hadirin lain, hidangan yang ditunggu-tunggu pun datang. “Lho, mengapa soto ayam yang muncul?”. Ke manakah perginya hidangan berdaging sapi atau daging kambing?”. Jawabannya segera ditemukan sesaat setelah Hartono Beru, Presiden KMIT, unjuk bicara. “Ya, maaf, Mas dan Mbak…kita tidak jadi menyembelih hewan kurban karena terlambat melengkapi surat-surat khusus yang dipersyaratkan,” jelasnya bernada menyesal. Ternyata di negeri berpopulasi 23 juta jiwa ini, ada dokumen khusus yang perlu dipersiapkan jauh-jauh hari jika kita ingin menyembelih hewan. Harus jelas apa hewannya dan di mana tempat penyembelihannya. Luar biasa (rumit).
Sedih dan menyesal karena batal menikmati daging kurban? Insya Allah tidak. Semangat berkorban ala Nabi Ibrahim dan Ismail as. yang tersirat pada khutbah singkat pascashalat, cukup memberikan hembusan gelora Idul Adha ke sanubari. Belum lagi hangatnya jalinan ukhuwah yang teranyam. Sungguh tak ternilai. “Seseorang menjadi besar karena jiwanya besar. Tidak ada jiwa besar tanpa jiwa yang punya semangat berkorban”. [Bunga Primasari]