Presentasi pertama dibawakan oleh Direktur IC3T, memaparkan dengan detail dan jelas konsep AISCT tahun 2011 yang akan mengusung tema Becoming “Asian Tiger” in ACFTA Era. Bapak Suhartono tampak antusias dengan ide tersebut dan memberikan beberapa masukan untuk ditindak lanjuti oleh FORMMIT dan KDEI kedepannnya dalam mensukseskan even internasional FORMMIT yang kedua ini. Beberapa strategi pelaksanaan pun disepakti bersama, diantaranya hal-hal yang memudahkan untuk hubungan ke beberapa lembaga strategis Taiwan, dan Pemerintah Daerah di Indonesia. “Hal ini menjadi urgent karena AISC-Taiwan 2011 akan mengambil konsep Conference dan Benchmarking”, tutur Direktur IC3T Sutarsis mantap dan penuh visi. Dalam kesempatan yang berharga tersebut, IC3T juga memaparkan program-program Cluster Discussion diantaranya diskusi untuk Cluster of social-economy yang akan mengambil tempat di KDEI bulan Juni mendatang. Dan yang sebelumnya akan diawali pada bulan Mei di kampus NTUST dengan menghadirkan pembicara dari Manager of Cypress Semiconductor USA, Hsinchu serta perwakilan dari bidang Industri KDEI. Dikatakan secara terpisah oleh Direktur IC3T bahwa diskusi-diskusi tersebut adalah sebuah stimulasi untuk tumbuhnya kultur Scientific-discussion dikalangan mahasiswa Indonesia, yang ujungnya adalah diharapkan muncul ide-ide inovatif yang bisa disumbangkan untuk pemecahan problem bangsa.
Dalam kesempatan kedua, SPM mengawali diskusi hangat dengan membahas beberapa kerjasama yang dapat digulirkan untuk merangkul semua elemen yang ada di Taiwan untuk membentuk bibit-bibit pertumbuhan bangsa, baik itu mahasiswa maupun pekerja. Kesepakatan pertama disetujui mengenai pelatihan kewirausahaan yang akan berkersaja sama dengan WGTT-Jepang. KDEI secara terbuka menyatakan siap membantu bahkan bersedia menyediakan tempat untuk pelatihan. Pelatihan lainnya terkait dengan Achievement Motivation Training untuk rekan pekerja di Taiwan juga mendapat sambutan hangat. Tidak hanya merangkul dan berbagi dengan teman-teman pekerja yang memiliki kebebasan untuk berakktifitas, KDEI juga turut mendukung upaya Formmit yang melakukan kunjungan rutin ke detention centre (DC) dan juga akan turut berpartisipasi dalam menyediakan beberapa buku bermanfaat untuk disumbangkan ke teman-teman di DC.
Pertemuan ini mencapai puncaknya ketika FORMMIT menyampaikan program unggulan terbarunya yakni “International Islamic Fair”. Sebuah upaya untuk menjalin silaturrahmi dengan seluruh komunitas pelajar muslim internasional yang berdomisili di Taiwan termasuk juga sebagai upaya untuk memperat hubungan dengan muslim lokal yang juga tersebar di seluruh penjuru Taiwan. Selain itu, acara ini tentunya juga menjadi sarana efektif untuk lebih meperkenalkan Islam kepada segenap warga Taiwan. Tidak lupa, Bapak Suhartono juga memberikan wejangan bagi segenap pengurus FORMMIT untuk terus berkarya, berkreasi dan juga menjalin kerjasama dengan segenap pihak untuk berkontribusi bagi pembangunan bangsa kita, kini dan di masa yang akan datang.
[Yuherina Gusman]