Menurut ketua panitia, Arif Rahmandita, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan budaya Indonesia ke warga Taiwan dan internasional. “Selama ini kita belajar di Taiwan, mengenal dan belajar budaya Taiwan. Sekarang saatnya kami mengenalkan budaya Indonesia.”
Dalam sambutannya Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, Pak Harmen Sembiring, menegaskan bahwa hubungan person to person, juga bisnis perlu dikembangakan antara Taiwan dan Indonesia. “Meski tidak ada hubungan diplomatik, Indonesia dan Taiwan tetap bisa terus berhubungan dekat dan bersaudara.” Ia juga mengajak lebih banyak warga Taiwan datang ke Indonesia.
Selain kepala KDEI, Direktur Center for International Academic Exchange, Prof. Han C.W Hsiao, perwakilan Pemerintah Taichung City, juga ketua Persatuan Pelajar Indonesia, Ramzi Adriman turut memberikan sambutan dan apresiasi.
Acara festival sendiri berlangsung meriah dengan pementasan operet diselingi tari, lagu dan juga fashion show. Drama operet bercerita tentang seorang Malin yang pergi meninggalkan kampung halaman untuk menemukan cintanya. Ia lalu menjelajahi berbagai pulau di Indonesia dengan tiap kali perhentian pulau selalu bertemu dengan budaya yang unik dan indah.
Tak kurang dari 20 performer tampil, mulai dari tari tradisional, angklung semi modern, akustik hingga wayang orang. Mereka berasal tidak hanya dari mahasiswa Indonesia, namun juga mahasiswa Internasional di Taiwan, siswa Sekolah Dasar Guang-Fu (Guang-Fu Elementary School) yang letaknya berdekatan dengan kampus Asia University, juga ibu-ibu PINTI (Perempuan Indonesia Tionghoa) yang datang ke Taiwan dari Jakarta. Para performer berlatih tari sejak bulan Oktober dan berhasil mendapatkan atensi luar biasa penonton.
Colleen, Mahasiswa asli Taiwan yang juga salah seorang penampil tari Saman sangat terkesan dengan kegiatan ini. “Indonesian people are very kind, and the culture is really beautiful.” Ia mengaku baru belajar menari kali ini dan langsung belajar tarian Indonesia. Vasanth, mahasiswa India yang hadir malam itu juga memberikan kesan sama. “The festival was really good. In some parts, Indonesian and Indian culture are similar…”
Tak lupa kegiatan festival ini juga dilengkapi dengan hidangan masakan khas Indonesia, stand batik, dan juga galeri foto Indonesia. Lai, peserta yang hadir dari Central Taiwan University mengaku terkesan dengan masakannya. “Sate is very delicious…” akunya. “…and also bergedel and Soto Ayam. I like it…” [ICF2012]