Menjadi Muslim Militan dan Shaleh


Mengarungi samudra kehidupan

Kita ibarat para pengembara

Hidup ini adalah perjuangan

Tiada masa ‘tuk berpangku tangan

Setiap tetes peluh dan darah

Tak akan sirna ditelan masa

Segores luka di jalan Allah

Kan menjadi saksi pengorbanan

Allahu ghayatuna

Ar-Rasul qudwatuna

Al-Qur’an dusturuna

Al-Jihadu sabiluna

Al-Mautu fii sabilillah asma amanina

Allah adalah tujuan kami

Rasulullah teladan kami

Al-Qur’an pedoman hidup kami

Jihad adalah jalan juang kami

Mati di jalan Allah adalah, cita-cita kami tertinggi

Shoutul Harokah: Bingkai Kehidupan

Secuplik nasyid harakah ini disinggung oleh Ust. Natsir Harist dalam taujihnya yang bertemakan: Menjadi Muslim Militan dan Shaleh. Menjadi seorang muslim tentu saja adalah sebuah kebaikan luar biasa yang tidak ternilai harganya, namun hal itu tidaklah cukup. Maka berusaha menjadi muslim yang shaleh adalah sebuah kebutuhan khusus bagi diri sendiri agar diri ini bisa dekat dengan Allah Ta’ala, penciptanya. Keshalehan pun senantiasa akan meluas dan mendewasa seiring kebersamaannya dengan ibadah-ibadah sunnah dan wajib yang senantiasa selalu dihidupkannya. Hingga pada akhirnya keshalehan itu meningkat derajatnya dan meluas radiusnya. Tak hanya shaleh untuk diri sendiri, namun juga keshalehan yang membumi, menyebar luas, berderak, menghinggapi sendi-sendi kehidupan di sekeliling muslim tersebut.