“Tidaklah anak cucu Adam mengisi wadah yang lebih buruk dari perutnya. Sebenarnya beberapa suap saja sudah cukup untuk menegakkan tulang rusuknya. Kalaupun dia harus mengisinya, maka sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga lagi untuk nafasnya.” (HR. Turmudzi, Ibnu Majah, dan Muslim).
Makan dan minum adalah kebutuhan kita sehari-hari untuk menjaga kehidupan dan kesehatan. Tiap orang biasanya punya makanan atau minuman favoritnya. Kalau sudah ketemu dengan menu favorit ini, seseorang bisa menghabiskan porsi lebih banyak dari biasanya. Apalagi kalau memang sedang lapar.
Kesehatan kita tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita konsumsi melainkan juga oleh seberapa banyak yang kita konsumsi. Lalu, seberapa banyak sebenarnya porsi yang sehat itu?
Lambung kita adalah organ yang dapat membantu kita menentukan porsi sehat tersebut. Ketika lambung mulai penuh terisi makanan, dia akan mengirim sinyal yang kita rasakan sebagai rasa kenyang. Tapi, ketika kita sedang menyantap makanan atau minuman favorit kita, kadang kita mengabaikan rasa kenyang yang mulai kita rasakan dan terus menyantap hidangan tersebut.
Inilah kunci pertamanya: berhentilah makan/minum ketika pertama kali merasa kenyang. Itulah sebenarnya porsi yang kita butuhkan. Dengan peka terhadap batasan yang disinyalkan tubuh ini, kita dapat terhindar dari obesitas, bahkan mengurangi resiko sakit maag. Bagaimana bisa?